Film Despicable Me 4 Catat Rekor Omset USD5 Miliar

Film animasi yang sukses menarik perhatian publik, Despicable Me 4, berhasil memecahkan rekor sebagai waralaba animasi pertama yang meraup keuntungan mencapai USD5 miliar. Capaian luar biasa ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi tim produksi dan distributor film tersebut. Despicable Me 4 berhasil mengumpulkan tambahan pendapatan sebesar USD437,8 juta selama penayangan di bioskop, menandai kesuksesan yang luar biasa dalam industri hiburan animasi.

Dalam mata uang rupiah, pencapaian ini setara dengan Rp80,7 triliun, dengan tambahan pendapatan sebesar USD88 juta dari pasar internasional. Sektor ini tidak hanya menciptakan rekor bagi film tersebut, namun juga menempatkannya di puncak waralaba animasi terlaris dalam sejarah perfilman. Keberhasilan Despicable Me 4 bahkan melampaui prestasi film-film animasi ternama seperti Shrek, Toy Story, Ice Age, dan Frozen. Dengan raihan pendapatan mencapai USD5 miliar, film ini memang layak untuk diakui sebagai salah satu waralaba animasi terbesar dalam sejarah perfilman.

Despicable Me 4 juga sukses mencetak capaian box office yang tinggi, dengan pendapatan domestik sebesar USD211 juta. Kinerja luar biasa ini membuktikan bahwa animasi yang dikemas dengan kualitas cerita dan visual yang memikat mampu menarik perhatian penonton dari beragam latar belakang. Tak hanya itu, pencapaian box office internasional film ini juga tidak kalah impresif, mencapai angka USD226 juta. Dengan demikian, pendapatan global Despicable Me 4 kini mencapai USD437,8 juta pada akhir pekan kedua penayangan. Capaian ini menunjukkan bahwa film animasi tidak hanya meraih kesuksesan di pasar lokal, namun juga mampu memikat penonton secara internasional.

Sementara itu, di bidang hiburan musik, tur era Taylor Swift juga berhasil mencatat prestasi yang luar biasa dengan memecahkan rekor. Tur tersebut memberikan tekanan pada inflasi di Inggris karena harga tiket konser yang sangat tinggi. Setelah menyambangi beberapa kota di Inggris, tur Taylor Swift akan kembali ke Stadion Wembley selama 5 malam di bulan Agustus. Kesuksesan ini membuktikan bahwa industri hiburan tidak hanya terbatas pada film, namun juga meliputi industri musik yang mampu menarik minat dan antusiasme yang tinggi dari penonton.