Enak Dimakan Saat Hujan: Ini Asal Usul Kembang Tahu atau Wedang Tahu Dan Cara Membuatnya
Tanggal: 12 Nov 2024 11:04 wib.
Wedang atau kembang tahu adalah minuman yang terbuat dari sari tahu yang disiram dengan kuah jahe. Minuman ini sering dikonsumsi ketika cuaca sedang dingin atau ketika sedang tidak enak badan. Kembang tahu memiliki khasiat untuk membuat tubuh hangat dan menyehatkan. Minuman ini umumnya dapat dengan mudah ditemukan di pedagang keliling yang menjajakannya di depan rumah.
Namun, meskipun telah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, kembang tahu sebenarnya tidak berasal dari Indonesia. Asal usulnya tidak lain berasal dari Tiongkok.
Wedang Tahu Tradisional Tiongkok
Wedang tahu yang asli dari Tiongkok memiliki perbedaan dengan versi Indonesia. Di Tiongkok, wedang tahu diberi taburan udang kecil atau rebon kering, dan kuahnya menggunakan kuah kecap yang gurih dengan isian sayuran asin. Selain itu, ditambahkan pula taburan daun bawang atau daun ketumbar. Penyajiannya juga disertai dengan cakwe dan mantau. Berbeda dengan versi Indonesia, wedang tahu sebagai minuman hangat ala Indonesia lebih mirip dengan wedang ronde.
Wedang Tahu Tradisional Indonesia
Wedang tahu tradisional Indonesia, khususnya populer di kota Semarang, dibuat dalam bentuk minuman hangat dengan kuah rebusan jahe dan gula merah yang bercita rasa manis pedas. Isian minuman ini terdiri dari kembang tahu yang lembut. Awalnya, penjual wedang tahu di Semarang menjajakannya dengan cara dipikul dan biasanya menggunakan kentongan kecil untuk menarik perhatian pembeli. Namun, seiring berjalannya waktu, cara penjualan wedang tahu mulai berubah menggunakan gerobak dan berkeliling di pinggir jalan.
Nama-nama Wedang Tahu yang Berbeda
Pemilik usaha Wedang Tahu Bu Sukardi menjelaskan bahwa minuman ini memiliki variasi nama di beberapa daerah. Di Surabaya, minuman ini lebih dikenal dengan nama tahwa, sementara di Surakarta lebih dikenal dengan nama tahok. Ada juga yang menyebutnya kembang tahu. Perbedaan wedang tahu di beberapa daerah tidak hanya pada nama, tetapi juga pada varian topping dan kuahnya. Misalnya, di Surabaya, tambahan kacang tanah menjadi ciri khasnya, sedangkan di beberapa daerah lain ada yang mendapat tambahan es serut dan susu kedelai.
Asal Usul Wedang Tahu
Menurut Murdjitati Gardjito, dkk (2019) dalam buku "Kuliner Semarangan - Menikmati Rasa di Sepanjang Pesisir Utara Jawa, Mengecap Lezatnya Kekayaan Cita Rasanya", sekilas asal-usul wedang tahu di Indonesia disebutkan berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Indonesia oleh seorang imigran pada akhir abad ke-19. Namun, penyesuaian rasanya dengan selera masyarakat Indonesia membuat wedang tahu memiliki varian tersendiri dengan ciri khas Indonesia yang berbeda dengan versi aslinya dari Tiongkok.
Cara Membuat Wedang Tahu
Untuk membuat wedang tahu tradisional Indonesia, kita memerlukan beberapa bahan, di antaranya adalah:
1. Tahu putih ukuran besar, potong-potong menjadi bentuk kembang.
2. Jahe, memarkan atau iris tipis.
3. Gula merah atau gula pasir, sesuai selera.
4. Air secukupnya.
Langkah-langkah pembuatan wedang tahu adalah:
1. Rebus air dalam panci hingga mendidih.
2. Masukkan jahe dan gula merah, aduk hingga gula larut.
3. Kemudian masukkan potongan tahu, masak hingga tahu mengembang dan kuahnya terasa meresap.
4. Angkat dan sajikan selagi hangat.
Dengan penyesuaian rasanya, wedang tahu berhasil menjadi minuman yang populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, dan Surakarta. Kembang tahu atau wedang tahu tidak hanya menjadi minuman khas, tetapi juga menjadi bagian dari budaya kuliner di Indonesia. Dengan bahan yang mudah didapat dan langkah pembuatan yang sederhana, wedang tahu dapat dinikmati kapan saja, terutama saat cuaca dingin atau kala hujan turun.
Dengan demikian, wedang tahu tidak hanya menjadi minuman yang menyehatkan dan menghangatkan tubuh, tetapi juga menjadi bagian dari kekayaan budaya dan kuliner di Indonesia.