“Diponegoro Hero”, Film Bertema Pahlawan yang Hadirkan Teknologi AI di Layar Lebar

Tanggal: 18 Agu 2025 08:09 wib.
Film bertajuk “Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa” resmi diputar di Cinepolis Senayan Park, Jakarta pada Kamis (14/8). Karya ini menarik perhatian karena menjadi film bertema pahlawan nasional pertama yang diproduksi dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Meski berdurasi hanya 30 menit, film ini sudah lebih dulu mencatat prestasi dengan berhasil menjual 1.250 tiket sebelum penayangan perdananya.

Diproduksi dengan biaya relatif kecil, yakni sekitar Rp200 juta, film ini digarap hanya dalam waktu satu bulan. Menurut produser King Bagus, angka ini jauh lebih hemat dibandingkan produksi film konvensional yang biasanya membutuhkan dana miliaran rupiah dan waktu yang panjang. “Alhamdulillah hasilnya bisa memanjakan mata penonton, meskipun biayanya efisien,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.

Melalui pendekatan visual berbasis AI, penonton diajak untuk menyaksikan kembali kisah heroik Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825–1830) melawan kolonial Belanda. Setiap adegan direkonstruksi dengan detail, mulai dari suasana kota, medan perang, hingga wajah dan ekspresi para tokoh, seolah membawa sejarah ke hadapan penonton dengan nuansa yang segar dan modern.

Lebih dari sekadar hiburan, film ini digagas sebagai jembatan bagi generasi muda untuk mengenal sekaligus memaknai ulang perjuangan Pangeran Diponegoro. Teknologi AI menjadi sarana untuk mendekatkan sejarah kepada anak-anak muda dengan cara yang lebih visual, interaktif, dan relevan dengan era digital. Harapannya, kisah perjuangan tidak hanya tertulis dalam buku pelajaran, tetapi juga bisa dihidupkan kembali lewat layar sinema.

CEO Mars Media, Koni, menilai meskipun karya ini masih jauh dari kata sempurna, sambutan penonton menunjukkan antusiasme besar. Bahkan ada yang menilai film ini layak diputar di Istana Negara pada perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Ia juga mengungkapkan rencana memperpanjang durasi film hingga satu jam serta memproduksi lebih banyak film edukasi berbasis AI yang mengangkat tema pahlawan nasional lainnya di masa depan.

“Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Justru kita harus memanfaatkannya untuk tujuan positif, termasuk membuka peluang bagi siapa saja yang ingin menjadi kreator film,” ujar Koni. Pernyataan ini menjadi refleksi bahwa AI bisa menjadi alat pemberdayaan, bukan ancaman, dalam industri kreatif dan pendidikan.

Acara gala premiere film ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting, di antaranya Prof. Atip Latipulhayat selaku Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Riza Damanik selaku Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM. Kehadiran pemerintah dianggap sebagai simbol dukungan terhadap penggabungan teknologi mutakhir dengan warisan sejarah bangsa. Selain pejabat negara, sejumlah publik figur seperti Oki Setiana Dewi, komedian Cak Lontong, hingga motivator Ippho Santosa juga hadir, menambah semarak suasana acara perdana tersebut.

Dengan sentuhan AI, “Diponegoro Hero” membuka babak baru dalam dunia perfilman Indonesia: sebuah ruang di mana sejarah, teknologi, dan kreativitas bisa bertemu untuk melahirkan pengalaman menonton yang mendidik sekaligus memukau.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved