Belajar Peduli Lingkungan dari Film The Lorax (2012)
Tanggal: 10 Mar 2018 12:12 wib.
The Lorax adalah salah satu film yang diadaptasi dari buku karangan Dr. Seuss. Film adalah salah satu media yang bisa dipilih untuk menyampaikan ‘pesan’ pada penikmatnya. Dan film The Lorax, berhasil menyampaikan pesan agar kita lebih peduli pada bumi ini dengan caranya yang fun, relaks, dan tentu saja sungguh mengalir.
Dikisahkan ada seorang anak laki-laki yang menyukai seorang gadis. Gadis itu menceritakan bahwa ia sangat menginginkan memiliki pohon sungguhan, satu saja. Pohon? Mengapa? Nah, cerita ini berkisah di sebuah kota yang di dalamnya pepohonan serba plastik, dengan berbagai modelnya. Mereka para penduduk kota merasa itu baik-baik saja, toh untuk kebutuhan udara segar, mereka bisa membelinya kok. Ada seorang pebisnis yang memiliki ide menjual udara dalam kemasan. Ia semakin sukses dengan menjual udara dalam kemasan galon maupun botol.
Kembali lagi ke kisah anak laki-laki yang bernama Ted tadi. Dengan perjuangan, ia berusaha mencari informasi di mana ia bisa mendapatkan pohon sungguhan untuk gadis yang disukainya itu. Ternyata neneknya memberi informasi bahwa ia bisa mendapatkan informasi mengenai pohon sungguhan di luar kota. Ia harus menemui seseorang yang bernama Once-ler.
Setelah menempuh perjalanan, akhirnya Ted bisa menemui Once-ler. Once-ler lalu menceritakan bahwa ia lah yang bertanggung jawab atas musnahnya semua pohon. Ia pun menceritakan bahwa dahulu tempat mereka dipenuhi oleh pepohonan yang indah, hewan-hewan yang hidup dengan damainya di alam yang sangat bersahabat. Dulu Once-ler memiliki mimpi dan ingin mewujudkan mimpi tersebut dengan membuat sebuah produk. Nah, produk itu berasal dari pepohonan. Awalnya, ia hanya mengambil pepohonan yang menjuntai. Namun, sejalan dengan perkembangan usahanya, itu membutuhkan waktu lama jika ia hanya mengandalkan pohon-pohon yang menjuntai. Ia pun melanggar janjinya dengan menebang pohon. Yang semula hanya menebang beberapa pohon, ternyata berkelanjutan menebang semua pohon hingga akhirnya tak ada lagi pohon yang tersisa. Bukan tidak ada yang melarangnya,The Lorax, wakil para pohon, sudah memperingatannya. Namun, Once-ler hanya mengabaikan peringatannya. Hewan-hewan pun pergi karena alam di sana sudah tidak ramah lagi pada mereka. Tidak ada lagi udara segar, tidak ada lagi air yang jernih, dan tak ada lagi makanan yang bisa dimakan mereka. Tak lama kemudian, bisnis Once-ler pun tutup karena ia sudah kehabisan barang baku (baca: pohon).
Melihat hal ini muncullah O’Hare, pebisnis yang akhirnya menjual udara dalam kemasan. Peluang bisnis ini dilihatnya sangat berprospek karena memang tidak ada udara bersih lagi sejak tidak adanya pohon di sana. Ia yang kemudian menjadi penguasa kota tersebut. Melalui cc-tv, ia melihat bahwa ada seseorang yang tertarik pada pohon. Dan hal ini dapat mengancam bisnisnya. Ia pun mengancam Ted agar menghentikan kepenasaranannya akan pohon.
Tapi Ted tidak patah semangat, ketika diancam pun ia masih tetap menemui Once-ler hingga akhirnya ia mendapatkan benih pohon terakhir. Perjuangan selanjutnya adalah menjaga benih tersebut dan meyakinkan orang-orang bahwa dengan adanya pohon, mereka akan mendapatkan udara dengan cuma-cuma. Intinya, film ini menjelaskan betapa pohon adalah anugerah dan keserakahan dapat merusak kehidupan. Sebagai informasi tambahan, pengisi suara di film ini adalah aktor dan aktris ternama lho, sebut saja Zac Efron, Danny DeVito, juga Taylor Swift. Tertarik menonton film ini sebagai salah satu referensi film di akhir pekan?