Sumber foto: Google

Adu Nyali Mematikan! ‘The First Ride’ Bongkar Misteri Perjalanan Pertama yang Mengubah Hidup Selamanya!

Tanggal: 24 Nov 2025 09:24 wib.
Jakarta — Dunia perfilman kembali diguncang dengan hadirnya film terbaru bertema misteri–thriller berjudul “The First Ride”, sebuah kisah yang menggabungkan tensi psikologis, drama keluarga, dan misteri perjalanan malam yang kelam. Sejak perilisan trailer resminya, film ini langsung menyita perhatian publik karena menghadirkan atmosfer mencekam tanpa harus menampilkan hantu secara berlebihan. Justru, ketakutan dalam film ini lahir dari sesuatu yang jauh lebih dekat: diri manusia itu sendiri.

“The First Ride” disutradarai oleh sutradara muda yang tengah naik daun, yang dikenal gemar mengolah cerita sederhana menjadi pengalaman visual intens. Film ini membawa penonton mengikuti kisah Rafi, seorang pria 24 tahun yang baru saja mendapatkan pekerjaan sebagai pengemudi transportasi malam. Malam pertamanya bekerja—yang disebut sebagai “the first ride” berubah menjadi perjalanan paling kelam dan misterius dalam hidupnya.

Kisah dimulai ketika Rafi tengah berada dalam fase hidup yang rumit. Ia baru saja kehilangan ayahnya dan berjuang untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Demi mengejar pendapatan tambahan, ia mengambil kerja sampingan sebagai pengemudi malam. Selama pelatihan singkat, Rafi menerima pesan dari rekan senior: “Hati-hati kalau dapat penumpang yang memesan tanpa tujuan jelas. Biasanya ada yang aneh.” Rafi hanya menganggap itu candaan khas sopir malam.

Namun tepat pada malam pertamanya bekerja, sebuah pesanan misterius masuk pukul 23.59. Penumpang itu hanya menuliskan satu kata sebagai tujuan: “Antar.” Tanpa lokasi pasti, tanpa instruksi lanjutan. Merasa penasaran sekaligus butuh penghasilan, Rafi menerima pesanan tersebut dan melaju ke titik penjemputan.

Di lokasi, ia melihat seorang perempuan muda bernama Alya, berwajah pucat dengan tatapan kosong. Ia membawa tas kecil dan duduk tanpa banyak bicara. Ketika Rafi bertanya tujuan sebenarnya, Alya hanya menjawab, “Ikuti jalan. Nanti saya bilang berhenti.” Suaranya datar, tidak menunjukkan emosi apa pun.

Perjalanan kemudian berubah menjadi rangkaian kejadian aneh. GPS Rafi mulai bermasalah, jalanan yang ia lewati terasa asing meski menurut peta itu masih wilayah yang sama, dan udara di dalam mobil mendadak dingin tak wajar. Alya beberapa kali meminta berhenti di tempat yang tampak tidak masuk akal — sebuah pabrik tua, jembatan rusak, dan rumah kosong yang seolah ditinggalkan bertahun-tahun.

Setiap kali berhenti, Alya turun sebentar, berdiri diam sambil menatap sesuatu di kejauhan, lalu kembali masuk ke mobil tanpa menjelaskan apa pun.

Ketegangan memuncak ketika Rafi mulai menyadari bahwa rute yang ia tempuh membentuk pola berulang seperti lingkaran yang tak berujung. Selain itu, ia melihat Alya sesekali berbicara seolah kepada seseorang yang tak terlihat. Ketika ia bertanya, Alya hanya menjawab, “Saya harus menyelesaikan perjalanan ini. Kalau tidak, semuanya akan berulang lagi.”

Titik balik terjadi ketika Rafi menjemput keberanian untuk menghentikan mobil dan memaksa Alya menjelaskan semuanya. Di sinilah misteri film mulai terungkap. Dialog penuh emosi mengantarkan penonton pada fakta bahwa Alya bukan sekadar penumpang misterius, tetapi seseorang yang membawa beban masa lalu yang sangat berat sebuah tragedi yang melibatkan kecelakaan mobil lima tahun lalu pada tanggal yang sama.

Alya mengatakan bahwa ia pernah melakukan perjalanan persis seperti malam itu bersama seseorang yang sangat ia sayangi, namun perjalanan tersebut berakhir pada insiden tragis yang merenggut nyawa orang terdekatnya. Sejak malam itu, ia merasa “terjebak” dalam lingkaran rasa bersalah dan terus mencoba mengulang perjalanan tersebut dengan harapan bisa memperbaiki masa lalu.

Rafi, yang awalnya hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya, kini terseret dalam konflik emosional Alya. Situasi semakin tegang ketika keduanya mulai mengalami halusinasi visual atau mungkin kenyataan dari masa lalu yang menumpang ke masa kini. Film ini sengaja membiarkan penonton menebak: apakah pengalaman itu supranatural atau hanya efek trauma mendalam?

Klimaks film menampilkan adegan konfrontasi di lokasi kecelakaan lama. Rafi harus membuat keputusan berat: membantu Alya menyelesaikan “perjalanan terakhir” atau meninggalkannya demi keselamatan dirinya sendiri. Pilihan yang diambil Rafi menentukan apakah lingkaran tragedi itu benar-benar bisa berakhir.

Akhir film dibuat menggantung namun menghantui. Rafi terlihat kembali bekerja beberapa hari setelah kejadian itu. Sebuah pesanan masuk kali ini dari pengguna anonim tanpa informasi tujuan, sama seperti malam pertama. Kamera perlahan mendekat ke wajah Rafi yang menunjukkan keraguan, lalu layar menjadi gelap sebelum ia menekan tombol “Terima”.

Film “The First Ride” menghadirkan horor psikologis bertema trauma, penyesalan, dan pembebasan, disajikan lewat atmosfer malam yang mencekam serta perjalanan penuh simbolisme. Tanpa bergantung pada jumpscare, film ini mengaduk emosi sekaligus rasa takut terdalam manusia: ketakutan akan masa lalu yang tak bisa diperbaiki.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved