Waspada, Kenali Propaganda Liberalisasi Islam ini!
Tanggal: 3 Jan 2018 14:18 wib.
Tampang - Dunia semakin tua, banyak fitnah-fitnah yang bertebaran di muka bumi ini. Banyak pihak yang ingin memecah belah persatuan umat islam. Istilah islam liberal sudah sering terdengan di telinga kita. Jangan sampai tertipu dengan propaganda-propaganda mereka yang ingin memecah belah umat nabi Muhammad SAW sobat. Kenali bentuk-bentuk propaganda liberalisasi islam.
Berikut 5 langkah liberalisasi islam yang wajib sobat ketahui!
Propaganda Shalat
Hati-hati sobat sekarang banyak orang yang mengatakan “buat apa shalat kalau riya’ tidak ikhlas, karena tidak diterima oleh Allah SWT. Lebih baik bersihkan hati dul, nanti kalau sudah ikhlas tidak riya’, maka baru shalat agar diterima oleh Allah SWT.” Kata-kata seperti ini sangat tidak benar sobat, ini salah satu taktik orang-orang yang ingin meliberalisasikan islam. Shalat hukumnya wajib sobat, mau dilakukan dengan terpaksa atau ikhlas, shalat tetaplah suatu kewajiban bagi umat muslim. Selain itu bukankan untuk meluluhkan hati itu dengan shalat? Lalu kalau shalat ditinggalkan bagaimana ingin memperbaiki hati?.
Propaganda Jilbab
Ini merupakan salah satu langkah orang-orang yang ingin meriberalisasikan islam adalah dengan mengatakan “lebih baik tidak pakai jilbab, tapi hatinya baik, daripada pakai jilbab tapi hatinya busuk.” Hati-hati sobat, kalimat ini bertujuan untuk membenarkan bahwa melepas jilbab itu tidak apa-apa dengan dalih yang penting hatinya sudah baik. Ingat sobat, menutup aurat untuk umat muslim hukumnya wajib dan berjilbab itu wajib hukumnya untuk wanita. Dengan berjilbab Allah akan mudahkan seseorang untuk terhindar dari perbuatan yang mungkar sehingga bisa perbaiki hati. Pakai jilbab sobat walaupun Anda masih merasa hati Anda kotor, motivasikan diri Anda dengan berjilbab Anda bisa mengerem diri dari perbuatan yang di benci oleh Allah.
Propaganda Kepemimpinan
Satu hasutan ini sangat berpengaruh pada masyarakat awam. Mereka yang berniata meriberalkan islam banyak yang mengatakan lebih baik pemimpin kafir namun jujur, adil, baik, cerdas, dan pekerja keras daripada pemimpin muslim yang berkhianat, jahat, bejat, bodoh, dan pemalas. Kalimat-kalimat seperti itu bertujuan untuk mempersilahkan orang kafir memimpin di negara yang mayoritas muslim. Ingat sobat Allah sudah memerintahkan kita sebagai umat muslim tidak memilih pemimpin kafir untuk memimpin kaum muslimin. Sudah jelas tertera dalam Al-Qur’an dan Hadist bahwa orang muslim tidak diperbolehkan memilih pemimpin selain orang muslim.
Propaganda Politik
“Islam itu suci dan ulama itu mulia, sedangkan politik kotor. Oleh karena itu, jangan bawa islam dan ulama ke dalam politik.” Tahukah Anda bahwa kalimat ini bertujuan untuk menjauhkan islam dan ulama dari dunia politik supaya orang-orang kafir dan munafik bisa lebih leluasa mengatur negara. Dalam islampun ada aturan politik yang bersih dan semuanya itu sudah dicontohkan oleh Rasulallah dan para sahabat yang termasuk dalam Khulafa Rasyidin.
Propaganda Syariah
“Syariat islam lebih tepat diterapkan di zaman generasi terbaik para sahabat. Zaman sekarang generasi umat islam sangat lemah, sehingga tidak mempu menjalankan syariah yang begitu paripurna. Oleh karena itu, umat islam saat ini jangan sibuk dengan perjuangan penerapan syariah dulu, tapi harus fokus pada perbaikan diri.” sobat ingatlah bahwa kita adalah generasi penerus yang akan melanjutkan estafet perjuangan menegakkan islam di muka bumi ini. Generasi sekarang wajib mencontoh para sahabat nabi dan menjalankan syariah. Dengan begitu akan menjadikan generasi terbaik.
Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT Aamiin! [Nsw/Red]