Toleransi Jaman Now
Tanggal: 30 Des 2017 11:51 wib.
Oleh: Ustadz Felix Siauw
Aturan agamaku haruskan Muslim dipimpin oleh Muslim juga, itu kau tuduh intoleransi, katamu itu tafsir yang salah, sementara kau sendiri berlagak jadi ahli tafsir padahal agamamu bukan agamaku
Giliran engkau merayakan keyakinanmu bahwa Tuhan lahir pada satu hari, kami yang membiarkan engkau merayakan sesukamu, engkau katakan tidak cukup, bagimu toleransi harus ikut-ikutan
Al-Qur'an memberitahu kami pembeda manusia adalah iman, maka yang tidak beriman adalah kafir, sekali lagi itu kau anggap sebagai intoleransi. Kau merasa keberatan atas istilah agama orang
Tak cukup itu, engkau ingin mengobok-obok agama orang lain, mengatur-atur sesukamu, istilah kafir tidak boleh dipakai katamu, kalau sudah begitu baru toleran, engkau selalu mau menang sendiri
Jadi tolerans adalah bila ikut aturanmu, sedangkan bila bertentangan dengan aturanmu maka itu intoleran. Dan sudah pasti akan dilabeli tambahannya, radikal, anti-Pancasila, Anti-NKRI
Bila Muslim yang melakukan itu namanya persekusi, harus ditindak tegas. Bila yang melakukan mereka, itu namanya aksi bela negara, pokoknya kalau sudah pakai nama NKRI, hukum miliknya
Bila Muslim bertahan pada aturan agamanya maka itu intoleransi, tapi bila mereka seenaknya menentukan aturan, itu dianggap melindungi keberagaman, yang penting teriak dulu NKRI harga mati
Begitu jadinya, protes atas kaum Nabi Luth, juga masuk intoleransi. Toleransi adalah bila engkau mau meninggalkan syariah Islam, meninggalkan keyakinan sebagai seorang Muslim
Lha, bila itu semua diikuti, so pasti tak ada lagi bedanya kita dengan yang bukan Muslim. Kalau begitu untuk apa kita bersyahadat? Itu sebenarnya yang mereka inginkan, negara tanpa agama