Timbangan Kebaikan dan Kejahatannya Sama-Sama Berat, Mereka Penghuni A'raf, Mereka Berdiri Menunggu di Atas Jembatan

Tanggal: 18 Mar 2024 06:07 wib.
 


“Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A'raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, Salamun 'alaikum (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk)."(QS. Al-A'raf 7: Ayat 46)


Timbangan kebaikan dan kejahatannya sama-sama berat, mereka penghuni A'raf, mereka berdiri menunggu di atas jembatan

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas yang sangat kokoh. Batas itu berupa pagar tembok yang tidak memungkinkan masing-masing mereka untuk keluar dan untuk berpindah tempat. Di atas pagar tembok itu ada suatu tempat yang tertinggi, tempat orang-orang yang belum dimasukkan ke dalam surga. Mereka bertahan di sana menunggu keputusan dari Allah. Dari tempat yang tinggi itu mereka bisa melihat penghuni surga dan melihat penghuni neraka. Kedua penghuni itu kenal dengan tanda yang ada pada mereka masing-masing. Seperti mengenal mukanya yang telah disifatkan Allah dalam Al-Qur'an. Firman Allah:

Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, tertawa dan gembira ria, dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram), tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan). Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka. ('Abasa/80: 38-42)

Mereka yang tinggal di tempat yang tinggi di atas pagar batas itu mempunyai kebaikan yang seimbang dengan kejahatannya, belum bisa dimasukkan ke dalam surga, tetapi tidak menjadi penghuni neraka. Mereka untuk sementara ditempatkan di sana, sambil menunggu rahmat dan karunia Allah untuk dapat masuk ke dalam surga.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, bahwa Rasulullah bersabda:
"Diletakkan timbangan pada hari Kiamat lalu ditimbanglah semua kebaikan dan kejahatan. Maka orang-orang yang lebih berat timbangan kebaikannya dari pada timbangan kejahatannya meskipun sebesar biji sawi/atom dia akan masuk surga". Dan orang yang lebih berat timbangan kejahatannya dari pada timbangan kebaikannya meskipun sebesar biji sawi/atom, ia akan masuk neraka. Dikatakan kepada Rasulullah, bagaimana orang yang sama timbangan kebaikannya dengan timbangan kejahatannya? Rasulullah menjawab: mereka itulah penghuni A'raf, mereka itu belum memasuki surga tetapi mereka sangat ingin memasukinya." (Riwayat Ibnu Jarir dari Ibnu Mas'ud)

Sesudah itu Ibnu Mas'ud berkata, "sesungguhnya timbangan itu bisa berat dan bisa ringan oleh sebuah biji yang kecil saja. Siapa yang timbangan kebaikan dan kejahatannya sama-sama berat, mereka penghuni A'raf, mereka berdiri menunggu di atas jembatan.
Kemudian mereka dipalingkan melihat penghuni surga dan neraka. Apabila mereka melihat penghuni surga, mereka mengucapkan: "Keselamatan dan kesejahteraaan bagimu. Apabila pandangan mereka dipalingkan ke kiri, mereka melihat penghuni neraka, seraya berkata, "Ya Tuhan kami janganlah Engkau tempatkan kami bersama dengan orang-orang zalim". Mereka sama-sama berlindung diri kepada Allah dari tempat mereka. Ibnu Mas'ud berkata, "Orang yang mempunyai kebaikan, mereka diberi cahaya yang menerangi bagian depan dan kanan mereka. Tiap-tiap orang dan tiap-tiap umat diberi cahaya setibanya mereka di atas jembatan, Allah padamkan cahaya orang-orang munafik laki-laki dan munafik perempuan. Tatkala penghuni surga melihat apa yang di hadapan orang-orang munafik, mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah cahaya kami." Adapun penghuni A'raf, cahaya mereka ada di tangan mereka, tidak akan tanggal. Pada waktu itu Allah berfirman :

Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk). (al-A'raf/7: 46)

Yang dimaksud dalam ayat ini, bahwa penghuni A'raf itu menyeru penghuni surga, mengucapkan selamat sejahtera, karena kerinduan mereka atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada penghuni surga. Mereka belum juga dapat masuk ke dalamnya, sedang hati mereka sudah sangat rindu untuk masukl

Kehidupan di syurga sangat kontradiktif dengan dengan di neraka, Kehidupan yang sangat menyenangkan dan kehidupan yang sangat mengerikan. Tidak ada pilihan akhirat nanti di syurga atau neraka, kecuali Araf tempat yang tinggi, amal kebaikan timbangannya sama dengan amal keburukannya. 
Kehidupan di neraka yang sangat mengerikan, seharusnya semua orang berusaha keras untuk supaya tidak masuk neraka, hanya mungkin banyak orang yang tidak percaya akan kehidupan akhirat karena ghaib.
Allah SWT di permulaan Quran mengingatkan;

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3)

Semoga kita dapat menjalankan perintah Nya dan menjauhi larang Nya, timbangan amal kebaikan lebih berat dibandingkan amal keburukannya dan kelak di akhirat nanti berada di syurga Nya Allah SWT;

رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)
Copyright © Tampang.com
All rights reserved