Tidak Semua yang Kita Anggap Ibadah, Itu Menjadi Ibadah!

Tanggal: 2 Sep 2017 11:02 wib.
Assalaamu’alaikum pemilik Tampang sholih-sholihah. Bagaimana kabar hari ini?? Semoga kita selalu berada di dalam naungan Alloh Yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang. Aamiiin… Alkhamdulillah… Saya lafadzkan syukur kepada Alloh SWT yang masih memberikan kesempatan saya untuk menulis hingga tema HAJI YUKKK! sampai pada part 3. Oleh karena ini adalah tulisan yang bersambung, alangkah baiknya bagi para pemilik Tampang sholih-sholihah berkenan membaca part 1 dengan judul “Ibadah Haji Itu MAHAL BANGET!!, Salah Satu Alasan Menunda Undangan Alloh SWT” dan part 2 yang berjudul “RANGKAIAN Ibadah Haji yang Tidak Harus Ada!!”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kemudian tidak lupa juga kita sampaikan syukur terima kasih kepada para pejuang agama sehingga saat ini kita bisa merasakan manisnya menetapi agama Islam. Oke… Untuk membarokahkan waktu, langsung saja kita lanjutkan obrolan Cak Munir dan Sukamto pada part 2 “RANGKAIAN Ibadah Haji yang Tidak Harus Ada!!” yang sempat terpotong. Kali ini Sukamto dan Cak Munir bertemu kembali setelah sholat maghrib di masjid.

Sukamto       :     “Cak Munir… Dari kemarin saya masih kepikiran sama ucapan sampean yang sempat terpotong itu!” (masih penasaran)

Cak Munir     :     “Oh iyaa… hehehe… (meringis)

                                Gini lo, To!! Kita beramal ibadah itu tergantung niat kita[1].

                                Hati-hati, To, tidak semua amalan yang kita anggap ibadah itu dianggap ibadah oleh Alloh. Hanya amalan-amalan sholih yang murni, khusus, hanya, semata-mata dipersembahkan untuk Alloh lah yang diterima dan dibalas pahala oleh Alloh SWT[2].” (menjelaskan dengan gambling kepada Sukamto)

Sukamto hanya terdiam mendengar celoteh Cak Munir. Cak Munir masih bersemangat meberikan ceramah privat terbaiknya.

Cak Munir     :     “Gmana, To?? Kamu kemarin kan bilang kalau Ibadah Haji Itu MAHAL BANGET!!, dan aku udah menjelaskan ke kamu bahwa ada RANGKAIAN Ibadah Haji yang Tidak Harus Ada!!.

                                Jadi kalau kamu nggak ada biaya buat mengadakan acara tasyakuran, ya nggak usah diada-adakan, cukup kamu pamitan aja ke tetangga-tetangga terdekat.

                                Begitu juga oleh-oleh, kalau nggak ada uang buat beli ya nggak usah, emangnya kamu ke Makkah-Madinah itu dalam rangka tamasya apa??” (semakin menegaskan)

Cak Munir     :     “Jadi ibadah haji yang kamu anggap mahal itu, sudah berkurang biaya untuk acara tasyakuran dan untuk oleh-oleh ya!!” (sedikit mengimbuhkan)

Sukamto       :     “Iya, Cak!! Tapi kan ibadah haji itu bagi yang mampu, Cak, apalagi …” (sambil mengernyitkan dahinya)

“Allohu Akbar… Allohu Akbar…”, “Allohu Akbar… Allohu Akbar…”, belum selesai Sukamto berucap, adzan pertanda waktu sholat isyak berkumandang. Cak Munir langsung menyahut, “Udah.. Kita sholat dulu!! Nanti kita lanjutkan… ckckck..” Dan seperti biasa, obrolan mereka terpotong oleh kumandang adzan. Tunggu lanjutan ceritanya ya… Semoga Alloh memberi manfaat dan barokah. Aamiiin…

RUJUKAN :

[1]    HR. Bukhori dan Muslim : Dari Kholifah Umar Rodhiyallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh SAW bersabda, “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan setiap diri akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijroh menuju Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrohnya itu menuju Alloh dan Rosul-Nya (mendapat pahala). Dan barangsiapa yang hijrohnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrohnya itu sesuai ke mana ia hijroh.”

[2]   Al Quran Surat Al Lail ayat 19-20 :

“Dan tidak ada bagi seeorang pun di sisi Alloh SWT dari kenikmatan (amal sholihnya) itu dibalas,”

“Kecuali dia (beramal sholih itu) mencari wajah Tuhannya yang Maha Luhur”

      >> Jadi syarat agar amal sholih kita diberi pahala oleh Alloh adalah kita beramal sholih dengan diniati semata-mata karena Alloh SWT.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved