Tawassul Dalam Islam Pengertian dan Signifikansinya
Tanggal: 12 Mei 2024 13:13 wib.
Tawassul merupakan sebuah istilah dalam Islam yang memiliki makna penting dan signifikan. Istilah ini berasal dari kata dasar "wassa-la" yang artinya "mendekati" atau "menyatu". Dalam konteks keagamaan, tawassul merujuk pada usaha seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantaraan atau wasilah tertentu. Tindakan tawassul seringkali dilakukan oleh umat Islam dalam berbagai ibadah mereka, seperti doa, shalat, dan pengajian.
Tawassul dalam Islam dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti menggunakan nama-nama Allah atau sifat-sifat-Nya yang mulia, menyebutkan amal soleh yang pernah dilakukan oleh orang-orang shaleh, atau pun dengan menyebutkan nama-nama nabi dan orang-orang saleh yang tinggi kedudukannya di sisi Allah. Tawassul dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung, namun tetap dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah-lah yang memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu.
Meskipun tawassul memiliki kedudukan penting dalam tradisi keagamaan umat Islam, namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan tata cara pelaksanaannya. Sebagian ulama meyakini bahwa tawassul adalah anjuran yang dianjurkan, bahkan diperbolehkan dalam Islam, apabila dilakukan dengan keyakinan yang benar dan tulus kepada Allah. Namun, sebagian lainnya memiliki pandangan bahwa tawassul merupakan perbuatan bid'ah (kebiasaan baru dalam agama yang tidak diajarkan secara langsung oleh Rasulullah SAW) dan tidak termasuk dalam bagian dari ajaran Islam yang benar.
Di sisi lain, ada juga pandangan yang menekankan bahwa tawassul harus dilakukan dengan cara yang benar, yaitu dengan menitikberatkan kepada keimanan yang kuat kepada Allah semata dan bukan kepada perantara yang digunakan dalam tawassul. Dengan demikian, tawassul dianggap sebagai sarana untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah, bukan sebagai jalan untuk meminta sesuatu kepada selain-Nya.
Dalam praktiknya, tawassul juga seringkali diperdebatkan dalam masyarakat Islam. Beberapa kelompok masyarakat meyakini bahwa melakukan tawassul merupakan hal yang diperintahkan oleh agama, sehingga mereka melakukan tawassul dengan mempergunakan berbagai macam perantara, sepert nabi, wali, atau bahkan makam yang dianggap suci. Namun, pendapat semacam ini seringkali menimbulkan perpecahan di antara umat Islam, karena terkesan mengagung-agungkan selain Allah.
Dalam pandangan umum, tawassul dalam Islam sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar ajaran agama, yaitu dengan tetap menjaga keikhlasan niat dan keyakinan kepada Allah semata. Sebagai muslim, sangat penting untuk memahami bahwa tawassul seharusnya tidak menjadikan kita bergantung kepada selain Allah, melainkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan.
Dalam menyikapi perbedaan pandangan mengenai tawassul, penting bagi umat Islam untuk selalu mengutamakan sikap saling menghormati dan berlapang dada. Keterbukaan terhadap perbedaan pendapat adalah salah satu nilai yang diajarkan oleh Islam, sehingga sikap toleransi dan saling menghormati antar sesama umat Islam harus senantiasa dijunjung tinggi.
Dengan demikian, memahami makna dan tata cara melaksanakan tawassul dalam Islam menjadi sangat penting dalam memperkokoh keimanan dan mempererat persaudaraan umat Islam. Melalui pemahaman yang benar, tawassul dapat menjadi sarana yang mempererat hubungan spiritual antara manusia dan Tuhan, serta mendorong umat Islam untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan.