Suasana di Mina Mirip Barak Pengungsian, Para Tamu Allah Tidak Nyaman
Tanggal: 20 Jun 2024 16:07 wib.
Viralnya protes dari jamaah haji asal kota Bogor terkait kondisi tenda di Mina, Makkah, Arab Saudi, yang disebut memperlihatkan kelebihan kapasitas menjadi sorotan banyak pihak. Dari informasi yang disampaikan oleh anggota Tim Pengawas Haji sekaligus anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS, Wisnu Wijaya Adiputra, hal tersebut membawa dampak yang sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan pengamatan rombongan Tim Pengawas Haji DPR yang melakukan kunjungan ke lokasi di Mina, ternyata suasana di sana seakan seperti barak pengungsian. Tenda-tenda yang disediakan tidak memiliki luas yang memadai dan tidak sesuai dengan jumlah jemaah yang seharusnya ditampung. Dampaknya, para jemaah haji terpaksa harus berdesakan dan meniti jalan tidur di lorong-lorong tenda, bahkan ada yang terpaksa tidur di luar tenda dengan alas apa pun yang bisa mereka gunakan.
Wisnu menyatakan bahwa kondisi yang ditemui oleh Tim Pengawas Haji DPR sungguh mengharukan, dan juga mengejutkan. Salah seorang jemaah haji yang ditemui oleh Wisnu juga mengungkapkan bahwa tenda yang disediakan untuk 160 orang jemaah haji hanya memiliki ukuran 10x12 meter, artinya hanya menyediakan 0,8 meter persegi per orang, yang jauh dari standar kenyamanan.
Tak hanya itu, terdapat pula jemaah haji yang terpaksa tidur di luar tenda secara bergantian karena tenda sudah terlalu penuh, dan banyak diantaranya adalah jemaah haji plus. Adanya jemaah yang diusir dari tenda juga merupakan persoalan yang tidak kalah penting. Hal ini semua menunjukkan bahwa pelayanan terhadap jemaah haji di Mina sangat tidak memadai dan menimbulkan dampak yang sangat buruk, terutama bagi jemaah yang sudah lanjut usia.
Keadaan Toilet yang Tidak Memadai
Tak hanya masalah tenda, kondisi toilet di Mina juga tak luput dari kritikan. Wisnu mengungkapkan bahwa toilet yang disediakan kurang bersih dan fasilitasnya kurang memadai. Terkadang jemaah harus antre dalam waktu yang cukup lama untuk dapat menggunakan toilet, bahkan dalam beberapa kasus ada jemaah yang pingsan karena kelelahan menunggu. Hal ini juga sangat memprihatinkan, terutama bagi jemaah lanjut usia yang tentu membutuhkan akses toilet yang lebih ramah.
Dari jumlah toilet yang tersedia, hanya terdapat satu toilet duduk dari sepuluh toilet yang ada. Mengingat 30 persen dari jumlah jemaah haji Indonesia merupakan jemaah lansia, keberadaan toilet yang memadai tentu merupakan kebutuhan yang sangat penting.