Shalat Id Hari Jumat, Tradisi Jamaah Syattariyah Magetan
Tanggal: 13 Apr 2024 17:19 wib.
Setiap 8 tahun sekali, Shalat Id jatuh pada hari Jumat. Bagi jamaah Syattariyah di Magetan, hal ini memiliki makna dan tradisi tersendiri yang dipenuhi dengan kekhusyukan dan kebersamaan. Tarekat Syattariyah memiliki patokan sendiri dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal, serta memandang bahwa puasa Ramadhan wajib dijalankan selama 30 hari penuh. Dalam penanggalan mereka, hari jumat 12 april 2024 yang jatuh pada tanggal 1 Syawal.
Dalam keseharian, jamaah Syattariyah di Magetan telah lama menjaga tradisi shalat Id pada hari Jumat dengan penuh keseriusan. Hal ini menjadi bagian dari identitas dan keberadaan mereka sebagai komunitas yang memiliki ikatan spiritual yang kuat. Dalam diri setiap anggota jamaah terpatri rasa kebersamaan dan kesatuan dalam melaksanakan ibadah yang menjadi kewajiban setiap Muslim.
Menurut Jarkasi, salah satu tokoh Tarekat Syattariyah, perayaan Idulfitri yang jatuh pada hari Jumat ini merupakan hal yang istimewa karena hanya terjadi setiap delapan tahun sekali. Hal ini sesuai dengan patokan kalender Tarekat Satoriyah yang disebut "Jim Awal" dan "Jim Akhir".
Dalam ajaran Tarekat Syattariyah, kebersamaan dan kekhusyukan dalam ibadah sangat diutamakan. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan shalat Id yang sarat dengan kekhusyukan dan kesungguhan. Setiap rakaat shalat Id dilaksanakan dengan penuh penghayatan dan penuh harap kepada Allah SWT, dengan keyakinan bahwa amal ibadah yang dilakukan akan mendapatkan ampunan dan ridha-Nya.
Tak hanya itu, tradisi shalat Id pada hari Jumat juga menjadi momen untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama jamaah. Setelah pelaksanaan shalat Id, mereka saling bertegur sapa dengan penuh keramahan dan kerendahan hati. Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk nilai-nilai keislaman yang tinggi, namun juga menjadi bukti keutamaan ukhuwah Islamiah yang mereka junjung tinggi.
Dalam tarekat Syattariyah, puasa Ramadhan wajib dijalankan selama 30 hari penuh. "Setiap satu windu atau delapan tahun sekali, hari raya Idulfitri bagi Syattariyah jatuh pada hari Jumat Wage. Ini sudah menjadi tradisi dan patokan dalam ilmu kalender Satoriyah," terang Jarkasi.
Dalam upaya menjaga kekhusyukan dan merayakan hari raya dengan penuh keberkahan, jamaah Syattariyah di Magetan senantiasa berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam ibadah mereka. Mereka menyadari bahwa merawat tradisi keagamaan merupakan bagian dari mempertahankan identitas dan keberadaan mereka sebagai kelompok yang memegang teguh nilai-nilai agama.
Demikianlah, tradisi shalat Id hari Jumat menjadi momen yang amat sakral bagi jamaah Syattariyah di Magetan. Mereka menjalankannya dengan ketulusan hati dan rasa syukur yang mendalam. Semangat kebersamaan dan kekhusyukan dalam ibadah menjadi ciri khas dari tradisi keagamaan yang mereka junjung tinggi. Dalam keberagaman budaya dan tradisi keagamaan, kekhusyukan ibadah tetap menjadi pilar utama yang mengokohkan eksistensi setiap umat beriman.