Sumber foto: Google

Sejarah dan Asal Usul Dewi Kwan Im dalam Agama Buddha

Tanggal: 3 Agu 2024 19:13 wib.
Dewi Kwan Im, atau Avalokitesvara dalam bahasa Sanskerta, adalah salah satu bodhisattva yang paling dihormati dalam tradisi Buddha Mahayana. Nama Kwan Im sendiri berasal dari bahasa Tionghoa "Guanyin," yang berarti "Yang Mendengarkan Suara Dunia." Dewi Kwan Im melambangkan belas kasih dan sering digambarkan sebagai figur feminin yang penuh dengan kelembutan dan kebaikan hati. Namun, asal usul dan sejarahnya memiliki dimensi yang jauh lebih dalam dan kaya.

Asal Usul dan Evolusi

Avalokitesvara pertama kali muncul dalam teks-teks Buddhis India sebagai bodhisattva pria. Bodhisattva adalah makhluk yang telah mencapai pencerahan tetapi memilih untuk tetap di dunia ini untuk membantu semua makhluk mencapai keselamatan. Dalam berbagai sutra, Avalokitesvara disebutkan memiliki kemampuan untuk muncul dalam berbagai bentuk untuk menyelamatkan makhluk yang sedang dalam kesulitan.

Perpindahan dari figur pria ke figur wanita terjadi seiring dengan penyebaran ajaran Buddha ke Tiongkok. Di Tiongkok, Avalokitesvara diadopsi dan dipadukan dengan kepercayaan lokal. Di sinilah Avalokitesvara mengalami transformasi menjadi Kwan Im yang kita kenal sekarang, sosok yang lebih feminin dan penuh belas kasih. Transformasi ini diperkirakan terjadi sekitar abad ke-7 hingga ke-10 Masehi, saat agama Buddha semakin mengakar di Tiongkok.

Legenda Kwan Im

Salah satu legenda yang terkenal tentang Dewi Kwan Im adalah kisah putri Miao Shan. Menurut cerita ini, Miao Shan adalah seorang putri yang memiliki belas kasih yang luar biasa. Dia menolak pernikahan yang diatur oleh ayahnya dan memilih untuk menjadi biksuni. Kemarahan ayahnya menyebabkan dia mengusir Miao Shan, yang kemudian mengalami berbagai penderitaan. Miao Shan akhirnya mencapai pencerahan dan menjadi Dewi Kwan Im, yang berjanji untuk selalu mendengar doa dan tangisan makhluk-makhluk yang membutuhkan bantuan.

Kwan Im dalam Seni dan Arsitektur

Patung-patung dan gambar-gambar Dewi Kwan Im sangat bervariasi, tetapi biasanya dia digambarkan sebagai wanita cantik yang memegang botol berisi air suci atau ranting willow. Botol berisi air melambangkan kemampuan untuk memadamkan api penderitaan manusia, sementara ranting willow melambangkan kemampuan untuk menyembuhkan segala penyakit.

Di Tiongkok, banyak kuil dibangun untuk menghormati Dewi Kwan Im. Salah satu kuil yang terkenal adalah Kuil Putuo Shan di Provinsi Zhejiang, yang dianggap sebagai salah satu dari empat gunung suci dalam agama Buddha Tiongkok. Kuil ini menjadi tempat ziarah penting bagi umat Buddha yang ingin memohon belas kasih dan perlindungan dari Dewi Kwan Im.

Kwan Im di Berbagai Negara

Meskipun Dewi Kwan Im paling dikenal di Tiongkok, pengaruhnya juga meluas ke berbagai negara Asia lainnya, termasuk Jepang, Korea, dan Vietnam. Di Jepang, dia dikenal sebagai Kannon, dan di Korea sebagai Gwan-eum. Setiap negara memiliki interpretasi dan penghormatan yang unik terhadap Dewi Kwan Im, tetapi inti dari kepercayaan mereka tetap sama, yaitu penghormatan terhadap belas kasih dan keinginan untuk menyelamatkan semua makhluk hidup.

Pengaruh dan Relevansi Modern

Hari ini, Dewi Kwan Im tetap menjadi simbol utama belas kasih dalam tradisi Buddha Mahayana. Banyak orang berdoa kepadanya untuk meminta pertolongan dalam situasi sulit atau mencari ketenangan batin. Nilai-nilai yang diwakili oleh Dewi Kwan Im, seperti kasih sayang, empati, dan pengorbanan, sangat relevan dalam dunia modern yang seringkali penuh dengan konflik dan ketidakadilan.

Pengaruh Dewi Kwan Im juga dapat dilihat dalam gerakan sosial dan kemanusiaan. Banyak orang yang terinspirasi oleh teladan belas kasihnya terlibat dalam kegiatan-kegiatan amal dan membantu mereka yang membutuhkan.

Dewi Kwan Im adalah figur yang kompleks dan kaya akan sejarah serta simbolisme. Dari asal usulnya sebagai bodhisattva pria di India hingga transformasinya menjadi dewi belas kasih di Tiongkok, kisahnya mencerminkan adaptasi dan evolusi ajaran Buddha yang dinamis. Dewi Kwan Im terus menginspirasi jutaan orang dengan pesan belas kasih dan harapan, menjadikannya salah satu ikon spiritual paling penting dalam agama Buddha.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved