Sejarah Baru! Paus Fransiskus Kunjungi Singapura, Apa Alasannya?
Tanggal: 9 Sep 2024 05:54 wib.
Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan kepausan yang pertama kalinya ke Singapura pada tanggal 11 hingga 13 September 2024. Kedatangan Paus Fransiskus di Singapura merupakan bagian dari perjalanan apostoliknya ke Asia-Oseania. Sejak pengumuman rencana kunjungan tersebut, antusiasme dari sekitar 395.000 umat Katolik di Singapura meningkat yang pasti penantian selama delapan tahun sejak undangan pertama dari presiden Tony Tan pada 2016.
Menurut Kardinal William Goh, tema yang diangkat untuk Kunjungan Kepausan ke Singapura adalah Persatuan dan Harapan. Dalam hal ini Persekutuan akan mencerminkan hubungan erat antara umat Katolik di Singapura, yang sangat beragam dalam hal etnis, agama, ras, dan budaya, juga menekankan harapan bagi masa depan gereja dan masyarakat.
Para umat Katolik di Singapura telah lama menantikan kedatangan Paus, terutama setelah sebelumnya terjadi kunjungan singkat lima jam oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1986. Singapura sendiri telah menjalin hubungan diplomatik dengan Vatikan sejak tahun 1981. Meskipun Paus Fransiskus akan datang ke kota kecil ini, namun penting untuk dicatat bahwa Singapura memiliki keragaman etnis, agama, dan budaya yang kaya. Sehingga kehadiran Gereja di Singapura sangat menarik dengan situasi multietnis dan multibahasa. Misa di gereja-gereja di Singapura umumnya dirayakan dalam bahasa Inggris dan bahasa lokal sesuai dengan etnis, serta dalam bahasa isyarat bagi komunitas tuna rungu.
Di Singapura, dialog keagamaan memiliki peranan yang sangat kondusif sehingga membentuk moral masyarakat dengan memperjuangkan nilai-nilai keluarga dan martabat kehidupan. Selain itu, warga Singapura secara keseluruhan merupakan keturunan para migran dari berbagai etnis seperti Tionghoa, Melayu, India, dan Eurasia, yang berasal dari seluruh wilayah Asia.
Gereja Katolik menyebar ke seluruh Singapura dalam bentuk 29 gereja paroki, tiga gereja keagamaan, 53 sekolah, 47 organisasi kemanusiaan, dan dua lembaga kesehatan. Kehadiran Gereja di Singapura tidak hanya berdampak bagi umat Katolik, tetapi juga memberikan kontribusi dalam memperjuangkan nilai-nilai moral dan keberagaman dalam pembangunan masyarakat Singapura.
Kedatangan Paus Fransiskus ke Singapura telah dinantikan oleh umat Katolik selama delapan tahun. Sejak undangan pertama dari presiden Tony Tan pada tahun 2016, berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan kunjungan Paus terlaksana. Namun, pandemi global Covid-19 tahun 2020 memaksa agenda kunjungan Paus tersebut mundur. Meskipun demikian, pemerintah dan masyarakat setempat tetap mempertahankan usaha mereka untuk mengundang Paus ke negara mereka.
Duta besar non-residen Singapura untuk Vatikan, Janet Ang, telah memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pesan keinginan kedatangan Paus tetap disampaikan. Setelah delapan tahun menunggu, pada 4 Januari 2024, Janet Ang menerima kabar dari Uskup Agung Marek Zalewski bahwa doanya untuk kedatangan Paus telah terjawab. Paus Fransiskus akan segera mengunjungi Singapura.
Selama kunjungan kepausan di Singapura, Paus Fransiskus rencananya akan memimpin misa di Stadion Nasional yang akan dihadiri oleh hampir 50.000 umat Katolik. Selain itu, Paus juga akan memberikan pidato kenegaraan dan berdialog antaragama dengan kaum muda dari berbagai agama di Singapura. Agenda kunjungan lainnya termasuk pertemuan dengan para pemimpin Singapura dan bergabung dalam dialog mengenai isu-isu lingkungan, termasuk perubahan iklim yang semakin meresahkan.
Kunjungan Paus ke Singapura menjadi momen bersejarah bagi umat Katolik dan masyarakat Singapura secara keseluruhan. Ini adalah tanda keberagaman dan kerukunan antaragama yang menjadi pusat perhatian, serta kepedulian akan nilai-nilai moral dan isu lingkungan. Dalam hubungan dengan Vatikan, kedua negara kecil ini memiliki kepentingan bersama dalam mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Singapura adalah kesempatan berharga untuk mempererat hubungan antara Gereja Katolik dan masyarakat Singapura serta sebagai wujud dari keberagaman etnis, agama, dan budaya yang ada di negara tersebut. Sebagai kegiatan apostolik yang pertama kalinya, kedatangan Paus Fransiskus ke Singapura akan memberikan dampak yang positif dalam memantapkan nilai-nilai persatuan dan harapan bagi masa depan.