Sumber foto: Google

Saat Dunia Tak Memahami, Allah Tetap Mendengarkan

Tanggal: 30 Mei 2025 12:58 wib.
Tampang.com | Ada kalanya kita berbicara panjang lebar, tapi tidak didengar. Ada kalanya kita menangis dalam diam, tapi tak satu pun orang mengerti mengapa. Di tengah keramaian sekalipun, rasa sunyi itu bisa menyesakkan. Namun satu hal yang pasti: Allah tidak pernah tuli terhadap suara hati yang tak mampu terucap.

Tidak Semua Rasa Harus Dimengerti Manusia

Manusia punya keterbatasan. Mereka bisa salah mengerti, bisa mengabaikan, bahkan kadang menyalahkan. Tapi Allah? Ia Maha Tahu bahkan sebelum kita menyadari apa yang sedang kita rasakan.

Saat kamu merasa tidak dimengerti, bukan berarti kamu sendiri. Bisa jadi itulah momen di mana Allah sedang mengajarkanmu untuk lebih dekat hanya kepada-Nya.

Menangislah di Hadapan-Nya, Bukan di Sosial Media

Kita terbiasa membagikan keluh kesah kepada orang atau ke media sosial. Tapi setelahnya, bukannya tenang, justru sering kali kita merasa lebih kosong. Itu karena tempat terbaik mencurahkan isi hati bukan di ruang publik, tapi di sajadahmu yang sunyi.

Allah tidak butuh kamu berkata panjang lebar. Bahkan ketika kamu hanya terdiam, Dia sudah tahu luka apa yang kamu simpan.

Psikologi Ketundukan: Rasa Aman yang Hilang Akan Kembali

Rasa aman dan dimengerti adalah kebutuhan dasar manusia. Ketika itu tidak kita dapatkan dari sesama, kita jadi gelisah, cemas, dan bingung arah. Tapi dalam pendekatan psikologi spiritual Islam, ketundukan kepada Allah adalah bentuk kembali pada rasa aman yang sejati.

Cobalah sekali saja, luapkan semuanya saat bersujud. Tak perlu hafal doa-doa indah. Katakan dengan jujur dari hati, dan rasakan bagaimana pelan-pelan jiwa yang sesak menjadi lapang.

Kamu Tidak Harus Sempurna untuk Didengar

Tak sedikit orang berpikir mereka harus saleh dulu agar pantas bicara kepada Allah. Padahal justru saat hati kita berantakan, itu waktu terbaik untuk datang.

“Ya Allah… aku nggak tahu harus mulai dari mana, tapi aku lelah, dan aku ingin Engkau tahu itu.”

Itu sudah cukup. Karena yang Allah nilai adalah ketulusan, bukan kata-kata indah atau reputasi sosialmu.

Allah, Tempat Pulang yang Tak Pernah Mengusir

Jika semua pintu tertutup, Allah masih menyisakan satu: pintu-Nya. Dan pintu itu tidak akan dikunci, bahkan ketika kamu datang dengan dosa, air mata, dan ketidaksempurnaan.

Saat semua orang tak lagi mendengar, Allah tetap mendengarkan. Bukan hanya mendengar kata, tapi isi hati, jeritan jiwa, dan niat yang tersembunyi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved