Sumber foto: pinterest

Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Sejarah, dan Niatnya

Tanggal: 13 Jun 2024 04:29 wib.
Puasa adalah salah satu ibadah yang memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam. Selama bulan Dzulhijjah, umat Islam memiliki kesempatan untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Kedua puasa ini memiliki perbedaan, sejarah, dan niat yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara puasa Tarwiyah dan Arafah, sejarah di balik kedua puasa tersebut, serta niat yang harus dilakukan ketika menjalankan kedua puasa tersebut.

Puasa Tarwiyah, yang jatuh pada tanggal delapan Dzulhijjah, merupakan puasa sunnah yang dilakukan oleh umat Islam sebagai persiapan menjelang pelaksanaan ibadah haji. Sedangkan puasa Arafah jatuh pada tanggal sembilan Dzulhijjah, merupakan puasa yang dilakukan oleh jamaah haji dan juga disunnahkan bagi non-jamaah haji. 

Perbedaan utama antara puasa Tarwiyah dan Arafah terletak pada waktu pelaksanaannya. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal delapan Dzulhijjah, sementara puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal sembilan Dzulhijjah. Selain itu, puasa Arafah memiliki keutamaan yang lebih besar daripada puasa Tarwiyah. Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan, bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang."

Sejarah dari kedua puasa ini juga memiliki makna yang dalam dalam agama Islam. Puasa Tarwiyah berasal dari kata "tarwiyah" yang artinya menyirami atau memberi minum. Sejarahnya bermula dari peristiwa saat Nabi Ibrahim AS membawa putranya, Nabi Ismail AS, ke Mekah. Di Mekah, Nabi Ibrahim AS meninggalkan istri dan putranya dalam keadaan sendirian. Untuk memberikan mereka persediaan air dan makanan, beliau meninggalkan mereka dengan membekali air yang terus disirami hingga habis. Dari situlah asal usul puasa Tarwiyah, sebagai bentuk penghormatan dan kenangan atas pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Sementara itu, puasa Arafah memiliki sejarah yang tidak kalah pentingnya. Puasa ini berhubungan erat dengan peristiwa haji Nabi Muhammad SAW. Ketika beliau melakukan haji Wada, puasa Arafah menjadi bagian dari amalan haji yang disunnahkan. Sejarah ini mengandung nilai-nilai kebersamaan, pengorbanan, dan doa kepada Allah SWT, sehingga puasa Arafah memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam.

Untuk menjalankan kedua puasa ini, kita juga perlu memperhatikan niat yang harus dilakukan. Niat puasa Tarwiyah dan Arafah harus sesuai dengan tuntunan agama. Niat puasa Tarwiyah adalah "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala" sedangkan niat puasa Arafah adalah "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."

Dengan memahami perbedaan, sejarah, dan niat dari puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan keberkahan dalam melaksanakan ibadah. Semoga artikel ini dapat menjadi pembelajaran dan menginspirasi untuk meningkatkan ibadah puasa kita.

Dengan demikian, kita dapat menyadari betapa pentingnya kedua puasa tersebut dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga dengan menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan kita.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved