Perbedaan antara Theravada, Mahayana, dan Vajrayana Aliran-Aliran Utama dalam Buddhisme
Tanggal: 19 Jul 2024 19:22 wib.
Buddhisme adalah salah satu agama besar dunia yang memiliki beragam aliran. Tiga aliran utama dalam Buddhisme adalah Theravada, Mahayana, dan Vajrayana. Masing-masing aliran ini memiliki karakteristik, ajaran, dan praktik yang unik. Artikel ini akan membahas perbedaan antara Theravada, Mahayana, dan Vajrayana.
Theravada: Akar Tradisi Buddhisme
Theravada, yang berarti "Ajaran Para Sesepuh," adalah aliran Buddhisme tertua dan sering dianggap sebagai bentuk Buddhisme paling murni. Aliran ini mendasarkan ajarannya pada Kanon Pali, yang dianggap sebagai catatan paling otentik dari ajaran Buddha. Theravada sangat menekankan pada praktik meditasi Vipassana (insight) dan Samatha (ketenangan) sebagai jalan untuk mencapai pencerahan.
Ciri khas Theravada adalah fokus pada Sangha, komunitas biarawan, dan biarawati. Para pengikut Theravada percaya bahwa hanya dengan menjadi seorang bhikkhu atau bhikkhuni, seseorang dapat mencapai Nirvana. Namun, para umat awam juga didorong untuk menjalani kehidupan yang bermoral dan mendukung Sangha melalui dana (pemberian).
Mahayana: Jalan Agung
Mahayana, yang berarti "Kendaraan Besar," adalah aliran Buddhisme yang lebih inklusif dan fleksibel dibandingkan Theravada. Mahayana muncul sekitar abad pertama Masehi sebagai reaksi terhadap apa yang mereka pandang sebagai konservatisme Theravada. Aliran ini mengajarkan bahwa pencerahan adalah mungkin bagi semua makhluk, bukan hanya untuk para bhikkhu dan bhikkhuni.
Salah satu ajaran utama Mahayana adalah konsep Bodhisattva, seorang individu yang telah mencapai pencerahan tetapi menunda masuk Nirvana untuk membantu makhluk lain mencapai pencerahan. Bodhisattva menjadi simbol belas kasih dan kebijaksanaan dalam Mahayana. Teks-teks utama Mahayana meliputi Sutra Prajnaparamita (Kesempurnaan Kebijaksanaan) dan Sutra Teratai.
Praktik dalam Mahayana sangat beragam dan mencakup meditasi, pemujaan Buddha dan Bodhisattva, serta penggunaan mantra dan mandala. Selain itu, Mahayana menekankan pentingnya kebijaksanaan (prajna) dan belas kasih (karuna) dalam jalan spiritual.
Vajrayana: Jalan Berlian
Vajrayana, yang berarti "Kendaraan Berlian," adalah bentuk Buddhisme esoteris yang berkembang dari Mahayana. Vajrayana, juga dikenal sebagai Tantrayana atau Buddhisme Tantrik, menekankan pada penggunaan ritual-ritual khusus, mantra, mudra (gerakan tangan), dan mandala (diagram kosmik) sebagai sarana untuk mencapai pencerahan dengan cepat.
Vajrayana mengajarkan bahwa pencerahan dapat dicapai dalam satu kehidupan melalui praktik intensif dan bimbingan dari guru spiritual atau lama. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam Vajrayana, dan hubungan antara guru dan murid dianggap sebagai salah satu aspek terpenting dari praktik ini.
Salah satu teks utama dalam Vajrayana adalah Tantras, yang memberikan petunjuk rinci tentang praktik-praktik ritual dan meditasi. Selain itu, Vajrayana dikenal dengan praktik visualisasi yang kompleks, di mana praktisi membayangkan diri mereka sebagai dewa atau Bodhisattva tertentu untuk mengembangkan sifat-sifat ilahi mereka.
Perbedaan Utama antara Theravada, Mahayana, dan Vajrayana
Ajaran dan Teks Suci:
Theravada berpegang pada Kanon Pali, sementara Mahayana menggunakan berbagai sutra seperti Sutra Prajnaparamita dan Sutra Teratai. Vajrayana menambahkan Tantras sebagai teks esoteris penting.
Tujuan Spiritual:
Theravada fokus pada pencapaian Nirvana individu melalui kehidupan monastik. Mahayana menekankan pada menjadi Bodhisattva dan membantu makhluk lain mencapai pencerahan. Vajrayana menawarkan metode cepat untuk mencapai pencerahan melalui praktik esoteris.
Praktik Ritual:
Theravada menekankan meditasi dan moralitas, Mahayana menambahkan ritual pemujaan dan penggunaan mantra, sedangkan Vajrayana menekankan ritual esoteris yang kompleks dan visualisasi.
Peran Guru:
Dalam Theravada, guru dihormati sebagai pengajar. Di Mahayana, guru memiliki peran yang penting tetapi tidak sebesar dalam Vajrayana, di mana guru adalah pusat dari semua praktik spiritual.
Komunitas:
Theravada sangat menekankan komunitas biarawan. Mahayana lebih inklusif terhadap umat awam, dan Vajrayana melibatkan umat awam dalam praktik esoteris mereka.