Penentuan Hari Raya Idul Adha 2025: Sidang Isbat dan Kriteria Penetapan Hilal

Tanggal: 25 Mei 2025 00:56 wib.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan jadwal sidang isbat untuk menentukan hilal 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah, yang menjadi acuan untuk merayakan Idul Adha 2025. Sidang isbat ini diharapkan dapat dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2025. Ini adalah penetapan yang penting, mengingat Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan 6 Juni 2025.

Sebelum keputusan resmi diambil, Kementerian Agama (Kemenag) mengharapkan hasil dari sidang isbat, yang juga akan melibatkan seminar tentang posisi hilal. Seminar tersebut akan diisi oleh para ahli astronomi serta pakar ilmu falak dari berbagai organisasi masyarakat Islam. Di sisi lain, Muhammadiyah, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan Hari Raya Idul Adha berdasarkan hisab, yang mengindikasikan bahwa perayaan akan jatuh pada 6 Juni 2025.

“Sidang isbat tradisional ini akan berlangsung secara tertutup, di mana Kemenag akan menerima laporan dari berbagai titik pemantauan hilal yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Arsad Hidayat, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah. Dalam sidang tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga akan meminta masukan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta peserta lain sebelum menetapkan keputusan resmi.

Selain itu, Kemenag telah memantau 114 titik pemantauan hilal yang tersebar di Indonesia. Hasil dari pemantauan ini sangat penting untuk menentukan apakah hilal terlihat atau tidak pada fisik bulan saat itu. Menurut perhitungan awal Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di berbagai wilayah Indonesia diprediksi sudah berada di atas ufuk.

Sementara itu, Muhammadiyah secara resmi mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H akan jatuh pada 28 Mei 2025. Hal ini berarti bahwa perayaan Idul Adha 2025 akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2025. Menurut data dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, keputusan ini diambil berdasarkan kriteria hisab yang telah diakui oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.

Di sisi lain, Nahdlatul Ulama (NU) yang juga merupakan ormas Islam besar di Indonesia, belum menentukan secara resmi tanggal perayaan Idul Adha. Mereka akan menghadapi sidang isbat dengan metode rukyat, yaitu pengamatan bulan secara langsung, sebelum menetapkan tanggal Idul Adha.

BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) juga telah memberikan prediksi terkait Hari Raya Idul Adha 2025, bahwa ada kemungkinan perayaan berada di antara tanggal 6 atau 7 Juni 2025, tergantung hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai daerah. Prof. Thomas Djamaluddin, Astronom dari BRIN, menyebutkan bahwa ada potensi perbedaan tanggal perayaan antara pemerintah dan Muhammadiyah, terutama disebabkan oleh ketidakpastian dalam rukyat di beberapa wilayah, termasuk Aceh.

Secara keseluruhan, proses penetapan hari raya ini melibatkan banyak pihak penting, mulai dari pemerintah hingga berbagai organisasi masyarakat. Hasil dari sidang isbat yang akan diadakan nanti sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh tanah air, mengingat hari raya ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan juga momen istimewa yang mengingatkan kita pada peristiwa sejarah penting dalam agama Islam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved