Pendaftaran PKU Masjid Istiqlal Resmi Dibuka Menag, Indonesia Siap Cetak Ulama Global
Tanggal: 18 Jan 2025 20:56 wib.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengumumkan pembukaan pendaftaran Program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) yang telah resmi dimulai. Program ini bertujuan mencetak ulama dengan wawasan keilmuan global, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat rujukan keilmuan Islam di kancah internasional.
Dalam pernyataannya, Menteri Agama menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk melahirkan ulama yang mampu berkontribusi di tingkat global. Menurutnya, kekayaan budaya Islam Indonesia yang beragam dan moderat dapat menjadi modal penting untuk membangun kredibilitas ulama Indonesia sebagai rujukan dunia.
“Indonesia memiliki kekayaan tradisi keislaman yang sangat beragam, didukung oleh nilai-nilai toleransi dan moderasi. Dengan program ini, kami ingin menghasilkan ulama yang tidak hanya ahli dalam bidang agama, tetapi juga memiliki wawasan global dan mampu berkontribusi di berbagai forum internasional,” ujar Nasaruddin Umar dalam konferensi pers, Jumat (17/1/2025).
PKUMI merupakan program strategis yang dirancang untuk memberikan pendidikan agama Islam secara mendalam dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Program ini mencakup berbagai bidang studi, seperti tafsir Al-Qur’an, fikih, ilmu hadis, hingga teknologi informasi untuk mendukung dakwah digital.
Para peserta akan menjalani kurikulum intensif yang dirancang oleh para ahli dan praktisi pendidikan Islam. Kurikulum ini tidak hanya menekankan penguasaan keilmuan agama, tetapi juga keterampilan komunikasi, penguasaan bahasa asing, serta pemahaman terhadap isu-isu global seperti perdamaian, lingkungan, dan hak asasi manusia.
“PKUMI dirancang untuk mempersiapkan ulama yang mampu menjawab tantangan zaman. Kami ingin mencetak ulama yang tidak hanya berakar kuat pada tradisi, tetapi juga adaptif terhadap dinamika global,” tambah Menteri Agama.
Pendaftaran untuk program ini terbuka bagi masyarakat umum yang memenuhi persyaratan, seperti memiliki latar belakang pendidikan agama yang memadai dan berkomitmen untuk mengabdi pada masyarakat. Seleksi akan dilakukan secara ketat, mencakup tes tertulis, wawancara, dan penilaian kepribadian untuk memastikan calon peserta memiliki potensi dan dedikasi yang tinggi.
Pendaftaran PKUMI akan berlangsung hingga akhir Februari 2025. Peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan beasiswa penuh, termasuk fasilitas pendidikan, akomodasi, dan bahan pembelajaran.
Sebagai institusi yang telah lama menjadi pusat kegiatan keislaman di Indonesia, Masjid Istiqlal berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai salah satu kontribusi nyata dalam mencetak ulama global. Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa program ini juga akan melibatkan kolaborasi dengan lembaga pendidikan Islam ternama dari berbagai negara.
“Kami berharap PKUMI dapat menjadi pionir dalam mencetak kader ulama yang tidak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga mampu membawa Islam Indonesia ke panggung dunia,” ujarnya.
Pembukaan pendaftaran PKUMI mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Banyak pihak berharap program ini dapat menjadi solusi untuk melahirkan ulama yang moderat, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dukungan dari masyarakat juga diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan program ini.
Dengan dimulainya pendaftaran PKUMI, Indonesia sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam memperkaya khazanah keilmuan Islam di dunia. Semua mata kini tertuju pada langkah besar ini, yang diharapkan dapat membawa manfaat tidak hanya bagi bangsa, tetapi juga bagi peradaban global.