Pekerjaan Ibu Rumah Tangga: Tanggung Jawab Bersama dalam Perspektif Islam

Tanggal: 8 Feb 2025 17:09 wib.
Tampang.com | Dalam kehidupan sehari-hari setelah menikah, seorang istri sering kali dikenal sebagai ibu rumah tangga. Namun, penting untuk diingat bahwa artinya tidak berarti ia bertanggung jawab penuh untuk segala urusan rumah tangga. Menurut Yola Hemdi dalam bukunya "Rahasia Rumah Tangga Rasulullah," peran suami dalam mengelola rumah tangga sangatlah krusial.

Suami seharusnya tidak merasa keberatan atau malu untuk terlibat dalam kegiatan rumah tangga. Keterlibatan ini adalah bagian dari usaha mencapai keharmonisan dalam hubungan, saling membantu, dan yang paling penting, saling menghargai satu sama lain.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, beliau menjelaskan betapa Nabi Muhammad SAW juga terlibat dalam kegiatan rumah tangga saat di rumah. Ketika ditanya tentang aktivitas beliau, Aisyah menjawab, “Beliau melakukan pekerjaan rumah tangga dan melayani keluarganya, dan ketika tiba waktu salat, beliau keluar untuk melaksanakan salat.” (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sangat aktif dalam turut membantu istrinya.

Dengan saling membantu, suami tidak hanya menunjukkan kasih sayang kepada istri, tetapi ini juga dapat meningkatkan kualitas hubungan di antara mereka. Dalam hal ini, pekerjaan rumah tangga bukan sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah bentuk ibadah yang membawa pahala, seperti yang disampaikan oleh banyak ulama.

Sejumlah ulama menegaskan bahwa pekerjaan rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri. Sebagai contoh, menurut laman detikcom, jumhur ulama berpendapat bahwa meskipun istri dapat mengerjakan pekerjaan rumah, hal itu seharusnya tidak menjadi beban utama yang harus ia tanggung. Dalam kitab Badai’ Ash-Shanai’, yang ditulis oleh Al-Imam Al-Kasani, terdapat penjelasan bahwa jika suami membawa bahan makanan yang perlu dimasak, istri tidak diwajibkan untuk mengolahnya. Jika ia merasa tidak mampu, suami tetap bertanggung jawab untuk membawa makanan yang sudah siap santap.

Berikut beberapa alasan mengapa suami perlu terlibat dalam pengelolaan rumah tangga:

1. Tanggung jawab Keluarga: Seorang suami memiliki tanggung jawab atas keluarganya, dan ini mencakup urusan rumah tangga yang harus dikelola bersama.
   
2. Meringankan Beban Istri: Suami seharusnya proaktif menawarkan bantuan kepada istri dalam berbagai pekerjaan rumah, sehingga beban kerja tidak hanya jatuh pada satu pihak.

3. Mengurangi Stres Istri: Dengan berkontribusi dalam kegiatan domestik, suami dapat membantu mengurangi tekanan yang sering dialami oleh istri, terutama saat tumpukan pekerjaan mengganggu kesehatan mentalnya.

4. Mendukung Emosional: Dukungan dari suami dalam tugas-tugas rumah tangga sangat penting untuk membangun ikatan emosional yang kuat. Keterlibatan aktif akan menumbuhkan rasa saling percaya dan kasih sayang.

Dalam konteks ini, pandangan Islam sangat mendukung kerja sama antara suami dan istri dalam mengelola pekerjaan rumah tangga. Ini bukan hanya menjadi puncak dari keharmonisan keluarga, tetapi juga menyiratkan nilai-nilai saling menghargai dan mengasihi yang seharusnya ada dalam setiap rumah tangga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved