Sumber foto: freepik.com

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Tanggal: 5 Mei 2024 22:30 wib.
Haid, atau menstruasi, adalah kondisi di mana darah keluar dari rahim wanita dewasa sebagai bagian dari siklus hidup biologisnya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam Islam, selama masa haid, wanita dianggap dalam keadaan kotor, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 222:

Artinya: “Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, 'Itu adalah sesuatu yang kotor.' Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”

Dalam ajaran Islam, mandi wajib adalah tindakan penting untuk membersihkan diri setelah mengalami haid, nifas, atau bersyahwat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Maidah ayat 6:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Niat mandi wajib setelah haid dilakukan dengan membaca:

Nawaitul ghusla liraf' il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillahi ta'aala

Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah ta'ala.”

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Tata cara mandi wajib setelah haid adalah sebagai berikut:


Baca basmalah.
Baca niat mandi wajib.
Cuci kedua tangan sebanyak dua atau tiga kali.
Mengguyur seluruh tangan kiri dengan tangan kanan.
Mencuci kemaluan dan bagian lain dengan tangan kiri.
Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan sabun.
Berwudhu yang sempurna seperti ketika hendak salat.
Menyiramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali.
Mengguyurkan air ke kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut dan/atau kulit kepala dengan menggosok.
Mengguyurkan air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri.


Tata cara tersebut tercantum dalam buku "Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita" oleh Abdul Syukur Al-Azizi, sesuai dengan riwayat dari Aisyah Ra. dalam hadis yang menyatakan, "Kami (istri-istri Nabi) apabila salah seorang di antara kami junub, maka ia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali, lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya, lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri." (HR. Bukhari dan Abu Dawud).

Melalui mandi wajib setelah haid, wanita yang mengalami menstruasi membersihkan diri dari hadas besar sehingga dapat kembali menjalankan ibadah dengan baik. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan fisik dan spiritual dalam ajaran Islam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved