Sumber foto: pinterest

Nasib Binatang Saat Yaumul Hisab: Apakah Mereka Dihisab?

Tanggal: 13 Jul 2024 09:53 wib.
Yaumul Hisab, atau hari perhitungan, merupakan salah satu dari tiga fase kehidupan setelah kematian dalam ajaran agama Islam. Pada hari itu, semua manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Namun, bagaimana dengan nasib binatang? Apakah mereka juga akan dihisab? Pertanyaan ini sering kali menjadi bahan kontemplasi dan perdebatan di kalangan umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan bersama-sama menjelajahi pandangan-pandangan tentang nasib binatang saat Yaumul Hisab.

Dalam konsepsi Islam, kehidupan binatang adalah salah satu anugerah Allah yang patut dihargai. Binatang-binatang diciptakan oleh-Nya sebagai makhluk yang memiliki kehidupan dan hak-haknya sendiri. Kehidupan mereka diatur dalam kebijaksanaan Allah, dan dalam banyak ayat dalam Al-Qur'an, kita diperintahkan untuk memperlakukan binatang dengan kasih sayang dan keadilan. Namun, apakah mereka akan dihisab atau tidak, itu menjadi pertanyaan yang kompleks.

Beberapa pandangan menyatakan bahwa binatang tidak akan dihisab pada Yaumul Hisab. Salah satu alasan utamanya adalah karena binatang tidak diberi kehendak bebas atau akal untuk memahami dan memilih antara kebaikan dan keburukan. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan moral seperti manusia. Dalam konteks ini, disimpulkan bahwa binatang tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka. Allah menciptakan mereka sebagai bagian dari hikmah dan rahmat-Nya tanpa membebani mereka dengan tanggung jawab moral.

Namun, pandangan lain mengemukakan bahwa binatang akan dihisab, meskipun dalam konteks yang berbeda dengan manusia. Mereka juga akan menerima keadilan dari Allah atas segala penderitaan yang mereka alami di dunia. Sebagian ulama menyatakan bahwa pada hari Kiamat, binatang akan mendapatkan hak keadilan, dan segala penderitaan yang mereka alami karena perilaku manusia akan diakui. Meskipun mereka tidak dihisab berdasarkan amal ibadah dan keburukan seperti manusia, kehidupan mereka akan diperhitungkan dalam kebijaksanaan Allah.

Kemudian, ada juga pandangan yang berpendapat bahwa binatang akan mendapat kesempatan untuk mengajukan tuduhan atas manusia yang telah menzalimi mereka. Yaumul Hisab juga akan menjadi ajang bagi binatang untuk menyaksikan keadilan yang ditegakkan oleh Allah. Segala tindakan penzaliman dan kejahatan terhadap binatang akan diperhitungkan dengan adil, dan mereka akan mendapatkan keadilan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Qur'an, Allah berfirman, "Tidak ada binatang di muka bumi dan burung yang terbang dengan dua sayapnya, melainkan umat (manusia) juga adalah umat yang seperti kamu." (Al-An'am: 38). Ayat ini membuat sebagian ulama berpendapat bahwa binatang memiliki hubungan dengan Allah dan akan diperhitungkan di akhirat. Meskipun tidak secara persis seperti pertanggungjawaban manusia, hari perhitungan juga akan menjadi keadilan bagi mereka.

Oleh karena itu, pandangan tentang nasib binatang saat Yaumul Hisab bervariasi di kalangan ulama. Meskipun ada yang mempertimbangkan bahwa binatang tidak akan dihisab, pandangan yang lebih banyak didukung adalah bahwa mereka akan mendapatkan keadilan dan penerimaan atas penderitaan yang mereka alami di dunia.

Sebagai manusia yang diberi kekuasaan untuk memelihara dan merawat binatang, kita punya tanggung jawab moral untuk memperlakukan mereka dengan kebaikan dan keadilan. Kehidupan binatang di bumi dipenuhi dengan ujian dan cobaan yang mereka alami dari tangan manusia. Oleh karena itu, Yaumul Hisab juga akan menjadi saat bagi manusia untuk dimintai pertanggungjawaban atas perlakuan mereka terhadap makhluk Allah yang lain.

Dalam konteks ini, melalui pemahaman yang mendalam tentang nasib binatang saat Yaumul Hisab dalam ajaran Islam, kita diingatkan untuk berlaku adil dan penuh kasih sayang terhadap ciptaan Allah, termasuk binatang. Kesejahteraan binatang di dunia ini adalah tanggung jawab bersama kita sebagai manusia yang diberi kekuasaan sebagai khalifah di bumi.

Dengan demikian, pertanyaan tentang nasib binatang saat Yaumul Hisab tetap menjadi sebuah misteri yang mendorong kita untuk selalu mencintai dan memperlakukan makhluk Allah dengan sebaik-baiknya. Dan pada akhirnya, keadilan Allah-lah yang akan memutuskan nasib binatang di akhirat kelak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved