Mustahil Masuk Surga Orang-Orang yang Mendustakan Ayat-Ayat Allah dan yang Menyombongkan Diri

Tanggal: 11 Mar 2024 09:21 wib.

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat."(QS. Al-A'raf 7: Ayat 40).


Mustahil masuk surga orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan yang menyombongkan diri

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Yang dimaksud dengan mendustakan ayat-ayat Allah dalam ayat ini, ialah mendustakan hal-hal yang terkait dengan ketauhidan, seperti yang berhubungan dengan adanya Allah dan keesaan-Nya, yang berhubungan dengan kenabian, hari Kiamat, hari kebangkitan dan lain-lainnya. Mereka mendustakan, tidak mau menerima dan menolak ayat-ayat seperti ini dengan sombong dan congkak, maka mereka tidak akan dibukakan pintu langit.

Ada dua pengertian tentang tidak dibukakan pintu langit, di antaranya tidak akan diterima amal mereka dan tidak akan sampai kepada Allah, walaupun bagaimana besar amal dan usaha mereka. Bukan saja amal dan usaha mereka tidak sampai kepada Allah, juga doa dan permintaan mereka tidak akan sampai. Dalam pengertian lain menurut Ibnu 'Abbas mereka tidak langsung diterima Allah, karena Allah hanya menerima perkataan yang baik dan amal yang saleh, sebagaimana firman-Nya:

Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal kebajikan, Dia akan mengangkatnya. (Fathir/35: 10)

Selain dari itu mereka tidak akan masuk ke dalam surga buat selama-lamanya. Dalam ayat ini Allah memberikan perumpamaan bagi mereka, bahwa mereka tidak akan masuk surga, kecuali bila unta dapat masuk ke dalam lubang jarum. Maksudnya, mereka mustahil akan masuk surga buat selama-lamanya. Demikianlah balasan yang diberikan Allah terhadap mereka yang berdosa seperti itu, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak mau menerimanya dengan cara menyombongkan diri.

Allah SWT dalam al Quran membuat perumpamaan, mereka tidak akan masuk surga, kecuali unta dapat masuk ke dalam lubang jarum, sesuatu yang mustahil.
Apa tujuan Allah membuat perumpamaan ?

(AI) : Tujuan Allah SWT membuat perumpamaan dalam Al-Quran adalah untuk memudahkan pemahaman dan penyampaian ajaran-Nya kepada manusia. Perumpamaan atau analogi digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks atau abstrak dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Dengan memberikan perumpamaan, Allah memfasilitasi proses pembelajaran, refleksi, dan pemahaman tentang ajaran-Nya, sehingga manusia dapat mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perumpamaan juga dapat membangkitkan daya imajinasi dan memperkuat pengajaran moral dan spiritual.

Al-Quran menggunakan berbagai perumpamaan untuk menggambarkan berbagai konsep dan ajaran. Beberapa contoh perumpamaan yang terdapat dalam Al-Quran antara lain:

1. Perumpamaan tentang neraka dan surga (Q.S. Al-Baqarah: 25, Q.S. Al-Hadid: 21)
2. Perumpamaan tentang kehidupan dunia yang fana (Q.S. Al-Hadid: 20)
3. Perumpamaan tentang kehidupan sebagai tanaman dan tumbuhan (Q.S. Ibrahim: 24-26)
4. Perumpamaan tentang orang-orang munafik (Q.S. Al-Munafiqun: 11-13)
5. Perumpamaan tentang hujan yang menghasilkan tanaman (Q.S. Al-Baqarah: 261)
6. Perumpamaan orang munafik seperti api yang membakar (Q.S. Al-Baqarah: 17)

Ini hanya beberapa contoh, Al-Quran berisi banyak perumpamaan yang digunakan untuk memberikan pengajaran dan pemahaman kepada manusia tentang berbagai aspek kehidupan dan ajaran agama.

Perumpamaan atau Amsal adalah suatu perumpamaan atau ungkapan-ungkapan dengan gaya yang indah yang di berikan oleh Allah swt melalui Al-qur’an berapa ungkapan yang singkat, jelas dan padat untuk dijadikan sebagai teladan yang baik dalam rangka meningkatkan iman kita kepada Allah swt.

Amsal Al-qur’an menunjukkan beberapa faedah untuk memudahkan penggunaannya yaitu: menunjukkan sesuatu yang ma’qul kedalam bentuk yang konkrit sehingga dapat dirasakan atau mudah dihayati oleh manusia, mengungkapkan hakekat-hakekat dan mengemukakan sesuatu yang tidak tampak seakan-akan tampak atau transparansi menjadikan yang gaib seakan langsung dapat disaksikan, memberi motivasi hal-hal yang disenangi.

وَتِلْكَ الْاَ مْثَا لُ نَضْرِبُهَا لِلنَّا سِ ۚ وَمَا يَعْقِلُهَاۤ اِلَّا الْعٰلِمُوْنَ

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 43).

Semoga  kita mendapat  petunjuk dan dapat memahami al Quran;

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

"Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam."
Copyright © Tampang.com
All rights reserved