Minta Air Doa ke Kyai Demi Dikepung Aliran Rezeki Memang Boleh dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Perbuatan itu....
Tanggal: 10 Jul 2024 12:38 wib.
Doa menjadi salah satu amalan senantiasa berpengaruh dalam mendapat keutamaan aliran rezeki. Biasanya doa menjadi cara ampun bagi seseorang yang selama ini rezeki di kehidupannya masih seret agar kembali mengalir deras. Begitu pun dalam Islam, doa dianggap sebagai wujud tawakal dan permohonan kepada Tuhan untuk mendapatkan keberkahan dalam rezeki.
Sesuai hadits dari Ali yang mengenai doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk mendapat aliran rezeki secara bertubi-tubi, memberikan pemahaman yang dalam terkait pentingnya doa dalam mencari rezeki yang halal dan ditakdirkan oleh Allah SWT. Doa ini mengandung makna untuk memohon kehalalan rezeki, menjauhi yang haram, serta memohon kecukupan dengan karunia Allah semata.
Namun, ada beberapa orang yang masih mempercayai bahwa minta air agar mendapat doa dari kyai dianggap salah satu cara memperoleh rezeki. Hal ini menimbulkan perdebatan seputar boleh tidaknya meminta air doa kepada kyai demi meraih derasnya aliran rezeki dalam ajaran Agama Islam.
Dalam Islam, meminta air doa kepada manusia, seperti kyai atau dukun dianggap tindakan syirik. Ustaz Adi Hidayat membagikan pandangannya terkait hukum seorang Muslim minta air doa kepada kyai dianggap sebagai pembuka pintu aliran rezeki. Menurut Ustaz Adi Hidayat, tindakan ini harus dilihat dari sudut pandang hukum dalam ajaran Islam.
Menurutnya, penjelasan ini sangat berguna agar mengetahui hukum yang melakukan perbuatan tersebut. Ia berpendapat bahwa, para kyai selalu dihormati lantaran sering dipandang baik oleh umat Muslim dijadikan sebagai figur spiritual. Tak hanya kyai, ia mengatakan bahwa, sosok lain juga sering dijadikan peran dalam meminta air doa sebagai pembuka rezeki. Misalnya ada ulama, ustaz atau pun guru agama dipercaya doa yang diberikan atau diucap oleh mereka langsung dikabulkan oleh Allah SWT.
Doa sendiri memiliki definisi dalam bentuk permohonan dimana seseorang menyampaikan harapan, permintaan, dan pujian kepada Tuhan. Itu menjadi ciri setiap manusia baik dari umat Islam maupun umat agama lainnya dalam menyampaikan permohonannya agar dikabulkan oleh Tuhannya. Namun, dalam praktik meminta air doa kepada kyai tidak ada dasar secara langsung dalam ajaran Agama Islam.
Ustaz Adi Hidayat mencermati kasus ini dengan bijak. Ia menyatakan bahwa seseorang meminta air didoakan kyai dengan niat sebagai pembawa keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT masih diwajarkan. Namun, ia menyarankan agar sebaiknya seseorang lebih meminta doa secara langsung kepada Allah SWT sebelum meminta doa kepada manusia.
Baginya, meminta air doa kepada kyai atau ulama masih bisa diterima selama tujuan meminta doa adalah untuk kebaikan, bukan untuk tujuan yang buruk. Dalam konteks ini, Ustaz Adi Hidayat menekankan pentingnya kesadaran akan tawakal kepada Allah sebagai sumber rezeki sejati. Oleh karena itu, praktik meminta air doa kepada manusia harus dilakukan dengan memahami prinsip tawakal dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sebelum meminta air doa kepada sosok yang dipandang sebagai kyai, Pak Haji, atau ustaz agar berdoa langsung kepada Allah SWT. Menurutnya, ini adalah sebuah adab yang mengajarkan pentingnya langsung memohon kepada Allah atas segala kebaikan yang diinginkan. Dengan demikian, meminta doa kepada manusia tidak dilarang, asalkan dilakukan dengan niat yang tulus dan keikhlasan.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, meminta doa kepada ulama, kyaiatau ustaz memiliki dasar sahih dalam Islam, asal dilakukan dengan niat yang baik dan tulus. Adab ini memungkinkan seseorang untuk mendapatkan keberkahan rezeki dengan tawakal kepada Allah SWT sebagai sumber segala rezeki. Ketaatan kepada ajaran Islam harus senantiasa dijunjung tinggi dalam berbagai praktik keagamaan, termasuk dalam meminta doa kepada manusia.
Dalam kesimpulannya, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa meminta air doa kepada manusia dalam Islam diperbolehkan, asal dilakukan dengan niat yang tulus dan kesadaran akan tawakal kepada Allah SWT. Praktik ini menjadi sarana untuk menguatkan keimanan dan ketaatan kepada ajaran agama, serta memperkokoh hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
Kesadaran akan kepatuhan kepada ajaran Islam dalam praktik beragama sangatlah penting. Oleh karena itu, meminta air doa kepada manusia harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kesadaran akan tata cara yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, praktik meminta air doa kepada ulama atau kyai dapat menjadi bagian dari amalan yang diperintahkan oleh agama, asalkan dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan yang tulus.
Dengan adanya pemahaman yang baik terkait hukum meminta doa kepada manusia dalam Islam, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan praktik keagamaan dengan penuh kesadaran akan tata cara yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, praktik meminta doa kepada manusia dapat menjadi bagian dari amalan yang diperintahkan oleh agama, asalkan dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan yang tulus. Penekanan akan pentingnya tawakal kepada Allah dalam mencari rezeki menjadi kunci utama dalam praktik meminta doa kepada manusia dalam Islam.
Dengan demikian, praktik meminta doa kepada manusia dalam Islam harus senantiasa dilakukan dengan kesadaran bahwa segala yang terbaik berasal dari Allah SWT. Kesadaran inilah yang harus menjadi dasar dari setiap amalan keagamaan agar praktik keagamaan yang dilakukan dapat memberikan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, praktik meminta doa kepada manusia dalam Islam dapat menjadi amalan yang diperintahkan oleh agama, asalkan dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan yang tulus. Semoga artikeltersebut memperkuat pemahaman umat Muslim terkait permasalahan ini. Dan semoga dengan memahami hukum meminta doa kepada manusia dalam Islam, umat Muslim dapat melakukan amalan keagamaan sesuai dengan ajaran agama, dengan tulus dan ikhlas kepada Allah SWT. Wallahu A'lam Bishawab.