Mengenal Ordo Bektashi: Membentuk Negara Islam Baru di Albania
Tanggal: 25 Sep 2024 05:15 wib.
Albania, sebuah negara kecil di Balkan yang terkenal dengan toleransi agamanya, sedang mengambil langkah berani dengan rencana pembentukan negara berdaulat baru yang didedikasikan untuk komunitas Muslim Bektashi. Perdana Menteri Albania, Edi Rama, mengumumkan tujuan tersebut dengan maksud untuk mempromosikan moderasi, toleransi, dan koeksistensi damai melalui Ordo Bektashi, salah satu cabang Sufi Islam yang sangat liberal.
Menurut laporan Euronews, negara baru yang direncanakan ini akan menjadi negara terkecil di dunia, dengan luas hanya seperempat dari Kota Vatikan dan berada di atas lahan seluas 10 hektar. Negara berdaulat Ordo Bektashi ini akan memiliki administrasi, paspor, dan perbatasan sendiri.
Keunikan dari negara ini terletak pada kebijakan liberalnya. Rencananya adalah untuk mengizinkan konsumsi alkohol, kebebasan berpakaian, serta tidak menerapkan aturan-aturan gaya hidup ketat, mencerminkan prinsip-prinsip inklusif dan toleran dari Ordo Bektashi.
Dalam pidatonya di hadapan PBB, Edi Rama menegaskan bahwa pembentukan negara ini adalah sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat versi Islam yang toleran, yang menjadi kebanggaan Albania. Selain itu, ia juga menyoroti sejarah panjang Albania dalam membantu kelompok-kelompok yang terpinggirkan, seperti menyelamatkan pengungsi Yahudi dari Nazi selama Perang Dunia II dan memberikan perlindungan kepada warga Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa tiga tahun lalu. Albania juga merupakan negara asal Bunda Teresa, tokoh kemanusiaan terkenal yang lahir di Makedonia Utara, yang sangat mencerminkan cinta untuk kemanusiaan.
Sebuah sensus terbaru menunjukkan bahwa sekitar 10% dari populasi Muslim Albania berafiliasi dengan Ordo Bektashi. Albania, dengan populasi sekitar 2,8 juta jiwa, telah lama dikenal karena harmoni antaragama di tengah wilayah Balkan yang sering terpecah karena konflik agama dan etnis.
Ordo Bektashi, bagian dari aliran Sufisme, pertama kali muncul di wilayah Anatolia, Turki. Ordo ini awalnya menjadi ordo resmi bagi pasukan elit militer Ottoman, Janissari. Namun, seiring waktu, ordo ini mengalami tekanan karena pendekatannya yang lebih liberal terhadap agama dan pengaruh politik yang semakin berkembang. Akibatnya, Ordo Bektashi menyusut dan kini terkonsentrasi di Albania, Kosovo, dan Makedonia Utara. Pada masa lalu, Ordo Bektashi pernah dua kali dilarang secara resmi, pertama kali pada abad ke-17 oleh Sultan Ottoman Mahmud II dan kemudian pada tahun 1925 oleh Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki modern.
Saat ini, Dervish Baba Mondi, pemimpin spiritual Ordo Bektashi, akan menjadi pemimpin dari negara berdaulat baru ini. Baba Mondi dikenal atas ajaran cinta dan kedamaian. Ia menegaskan bahwa semua keputusan akan diambil berdasarkan prinsip "cinta dan kebaikan."
Meskipun Albania memiliki sejarah panjang dalam menjaga toleransi agama, pembentukan negara berdaulat baru ini bukan tanpa tantangan. Tim ahli sedang bekerja keras untuk merumuskan undang-undang yang akan mendefinisikan status kedaulatan negara baru ini di dalam wilayah Albania. Pemerintah Partai Sosialis yang dipimpin oleh Rama juga perlu memberikan dukungannya agar rencana ini dapat terlaksana.
Dengan visi besar ini, Albania berharap negara baru ini akan menjadi simbol bagi moderasi agama di dunia dan memperkuat pesan bahwa toleransi dan koeksistensi damai adalah landasan utama dalam kehidupan beragama yang harmonis.