Sumber foto: pinterest

Mengapa Waktu Kiamat Dirahasiakan Allah bahkan Nabi pun Tidak Tahu?

Tanggal: 1 Jul 2024 21:27 wib.
Topik kiamat menjadi pembahasan hangat sepekan terakhir ini. Peristiwa hari akhir ramai dibicarakan setelah seorang peramal India bernama Kushal Kumar memprediksi kiamat kemungkinan terjadi pada 29 Juni 2024 yang disertai pecahnya Perang Dunia III.

Prediksi Kushal Kumar mengenai waktu kiamat tersebar di berbagai akun media sosial. Salah satunya diunggah oleh pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar di Instagram terverifikasinya.

Sejatinya prediksi hari, tanggal, sampai bulan terjadi kiamat tidak perlu dipercaya. Sebab, waktu pasti terjadinya hari kiamat tidak ada yang tahu, bahkan bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak mengetahuinya. 

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, ‘Kapan terjadi?’ Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.’

Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Q.S. Al-A’raf-187).

Pertanyaannya, mengapa hari kiamat dirahasiakan Allah? Mengapa tidak diberitahu saja dari sekarang agar umat mempersiapkan bekal akhirat sehingga semuanya selamat? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari simak penjelasan Habib Ali Baqir Al-Saqqaf berikut.

Alasan Waktu Kiamat Dirahasiakan

Menurut Habib Ali Baqir Al-Saqqaf, waktu hari kiamat yang dirahasiakan Allah SWT adalah inti dari maksud penciptaan manusia untuk diuji. Jika Allah SWT sudah memberitahu tentang waktu terjadinya kiamat, maka sudah pasti tidak ada ujian lagi. 

“Kalau seumpamanya Allah memberitahu tentang hari kiamat, wah hari kiamat akan terjadi 12 Muharram tahun 2000 H. Itu sudah tahu. Sudah tidak ada ada ujian lagi. Semua pasti beriman,” kata Habib Ali dikutip dari tayangan YouTube NU Online.

Menurut cucu nabi ini, tidak tampaknya perkara-perkara gaib seperti hari kiamat adalah realisasi dari makna ujian yang diberikan Allah melalui nabinya kepada manusia. Tanpa adanya kegaiban hari kiamat niscaya semua manusia masuk Islam dan mendapat hidayah itu mudah.

“Jikalau mendapat hidayah itu mudah, surga tidak akan harganya. Surga tidak akan diagungkan oleh Allah,” imbuhnya.

Habib Ali menegaskan, bahwa manusia hidup di dunia untuk diuji. Secara otomatis yang namanya ujian pasti ada yang lulus dan tidak lulus. Ironisnya, yang tidak lulus lebih banyak daripada yang lulus. Ahli neraka lebih banyak dari ahli surga sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis nabi.

“Semoga Allah menjadikan kita orang-orang ahli surga,” doa Habib Ali.

Ia menyimpulkan, inti dari kenapa hari kiamat tidak diketahui pasti kapan terjadinya untuk menjadikan manusia itu beriman dan agar manusia itu takut untuk melakukan keburukan. Dengan begitu, manusia akan mempersiapkan diri sebelum kiamat tiba termasuk kematian di depan mata. Wallahu a’lam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved