Tampang
Meluruskan Istilah dan Makna Terkandung dalam Kalimat, Ini Kamis Malam Jumat Wajib Lakukan Sunnah Rosul

Meluruskan Istilah dan Makna Terkandung dalam Kalimat, Ini Kamis Malam Jumat Wajib Lakukan Sunnah Rosul

Tanggal: 1 Nov 2018 19:57 wib.
Tampang.com - Biasanya, sejak Kamis siang hingga malam hari, berbagai grup media sosial (medsos) termasuk grup whatsapp, diramaikan oleh tulisan maupun gambar atau meme tentang 'malam jumat' dan sunnah Rosul.

Ada netizen yang mengirimkan gambar atau tulisan bersifat sendau gurau, ada juga yang rada serius.

Ucapan, “Sudah hari Kamis lagi, sunah rasul,” atau “Jangan ganggu, malam ini sunah rasul.”

Ada juga yang mengatakan, “Malam Jumat, sunah rasul,” atau sedikit rasial “Ayo dan banyak istilah lain dengan makna serupa.

Semua istilah itu kerap diartikan sebagai aktivitas hubungan suami-istri.

Canda atau guyon semacam ini menjadi sangat lazim didengar seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang mempercepat peredaran pesan. Canda atau guyon sebenarnya tidak masalah dalam agama.

Hanya saja kalau mau tahu kedudukan hukum agama sebenarnya, kita perlu mendapat penjelasan ahli hukum Islam terkait hubungan sunah rasul, malam jumat,  dan hubungan intim suami-istri.

وليس في السنة استحباب الجماع في ليال معينة كالاثنين أو الجمعة، ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة.

Artinya, “Di dalam sunah tidak ada anjuran berhubungan seksual suami-istri di malam - malam tertentu, seperti malam rabu, malam senin, atau malam jumat sendiri. Tetapi ada segelintir ulama menyatakan anjuran hubungan seksual di malam jumat  dengan terang menyebutkan bahwa sunah Rasulullah tidak menganjurkan hubungan suami-istri secara khusus di lakukan pada malam jumat.

Kalau pun ada anjuran, itu datang dari segelintir ulama yang didasarkan pada hadits Rasulullah SAW.

Hadist tersebut dengan redaksi, "Siapa saja yang mandi di hari jumat, maka..."

Dari sini kemudian sebagian ulama itu menafsirkan kesunahan hubungan badan suami-istri  malam jumat.

Tetapi sekali lagi kesunahan itu didasarkan pada tafsiran/interpretasi, bukan ini anjuran Rasulullah secara verbal.

Meski demikian, Syekh Wahbah sendiri tidak menyangkal bahwa hubungan intim suami-istri mengandung pahala. Hanya saja tidak ada kesunahan melakukannya secara prioritas di malam jumat.

Artinya, hubungan intim itu boleh dilakukan di hari apa saja tanpa mengistimewakan hari atau waktu-waktu tertentu. Penjelasan kedudukan hukum ini menjadi penting agar tidak ada reduksi pada sunah rasul yang begitu luas itu.

Karena sebenarnya banyak anjuran lain yang baiknya dikerjakan di malam jumat, seperti memperbanyak shalawat nabi, membaca surat Yasin, Al-Jumuah, Al-Kahfi, Al-Waqiah, istighfar, dan mendoakan orang-orang beriman yang telah wafat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved