Madinah yang Selalu Dirindukan
Tanggal: 27 Nov 2017 21:42 wib.
Salam dari Madinah.
Angin bertiup sepoi-sepoi menembus kebisuan sisa-sisa malam. Sejumlah orang berjalan tergesa menuju masjid Nabawi. Kumandang adzan fadjar sebentar lagi akan memecah mimpi langit Madinah dan sejurus kemudian masjid dengan arsitektur mengagumkan itu pasti telah penuh dengan jamaah dalam barisan shaf shalat.
Pagi ini, seperti pagi empat belas abad lalu, adalah pagi yang bersahaja di kota yang penuh kedamaian, kota Rasulallah ï·º. Sekelompok burung merpati terbang rendah, kakek penjual kayu siwak menggelar dagangannya, dan sebentar lagi -- sholat shubuh akan ditunaikan. Madinah memang selalu pantas dirindukan. Bahkan perilaku penduduknya, kata imam Ahmad bin Hanbal, dapat menjadi hujjah atau dalil dalam kehidupan beragama.
Begitu agung kota ini, meski tiap hari adalah kebersahajaan dalam ibadah shalat dan shalat. Namun, shalat itu pula yang membawa energi baru dan menjadi kekuatannya. Persis seperti kata Rasulallah ï·º pada Bilal bin Rabah, "ارØنا يا بلال بالصلاة" (rehatkanlah kami ya Bilal dengan -- kau kumandangkan adzan - untuk shalat). Maka, setiap selesai shalat, kita pun merasa memiliki kekuatan untuk mengisi kehidupan. Recharge energy dengan shalat, dan terbiasakan untuk tepat waktu, karena Allah dalam menentukan waktu tertentu untuk kita shalat memiliki makna tersendiri.
Saudaraku, tak terasa kita sudah di penghujung tahun 2017. Semoga, seluruh rangkaian cita-cita kita dikabulkan Allah SWT. Dan semoga kita semua dimudahkan langkah, dilapangkan rizki dan dipanjangkan umur hingga bisa ke tanah suci ini. امين.
www.sandhoratravel.id