Keutamaan Berbakti kepada Ibu dalam Islam
Tanggal: 29 Jan 2025 16:44 wib.
Tampang.com | Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu, memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Keutamaan berbakti kepada ibu bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Ibu adalah sosok yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Oleh karena itu, Islam menempatkan ibu pada posisi yang mulia dan mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepadanya.
Salah satu keutamaan berbakti kepada ibu adalah mendapatkan ridha Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan bahwa berbakti kepada ibu bukan hanya sekadar kewajiban moral, tetapi juga bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berbakti kepada ibu, seorang anak akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Selain itu, keutamaan berbakti kepada ibu juga tercermin dalam kisah-kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah kisah Nabi Isa AS yang selalu berbakti kepada ibunya, Maryam. Allah SWT memuji Nabi Isa AS karena ketaatannya kepada ibunya. Dalam surat Al-Isra ayat 23, Allah berfirman, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." Ayat ini menegaskan betapa pentingnya menghormati dan berbakti kepada ibu.
Berbakti kepada ibu juga merupakan salah satu jalan menuju surga. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang siapa yang paling berhak untuk diperlakukan dengan baik. Beliau menjawab, "Ibumu." Ketika ditanya lagi, beliau tetap menjawab, "Ibumu." Hingga pertanyaan yang ketiga, barulah beliau menjawab, "Ayahmu." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa ibu memiliki hak yang lebih besar untuk dihormati dan dibaktikan oleh anak-anaknya. Bahkan, berbakti kepada ibu dianggap sebagai salah satu amalan yang dapat membawa seseorang ke surga.
Keutamaan berbakti kepada ibu juga terlihat dari peran ibu dalam kehidupan seorang anak. Ibu adalah orang pertama yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, dan keikhlasan. Tanpa pengorbanan dan kasih sayang ibu, seorang anak tidak akan bisa tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa berbakti kepada ibu adalah bentuk balas budi atas segala pengorbanan yang telah dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari, berbakti kepada ibu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari membantu pekerjaan rumah, menjaga perasaannya, hingga mendoakannya setiap saat. Bahkan, ketika ibu sudah meninggal, seorang anak masih bisa berbakti kepadanya dengan cara mendoakannya, menyambung silaturahmi dengan kerabatnya, dan melanjutkan amal baik yang pernah dilakukannya.
Islam juga mengajarkan bahwa berbakti kepada ibu tidak hanya dilakukan saat ibu masih hidup, tetapi juga setelah ia meninggal. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya termasuk berbakti kepada orang tua adalah menyambung silaturahmi dengan teman-teman orang tuamu setelah mereka meninggal." (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa berbakti kepada ibu adalah kewajiban yang tidak pernah berakhir, baik saat ibu masih hidup maupun setelah ia tiada.
Dengan demikian, keutamaan berbakti kepada ibu dalam Islam tidak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan dunia, tetapi juga menjadi bekal untuk kehidupan akhirat. Berbakti kepada ibu adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan salah satu cara untuk meraih ridha-Nya.