Kawasan Gang Dolly Sambut Ramadhan dengan Sholawat
Tanggal: 25 Mei 2017 22:16 wib.
Tampang.com- Pemandangan yang mengharukan terlihat di Gang Dolly, sebuah kawasan yang dulunya menjadi pusat lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, malam ini gema sholawat berkumandang untuk sambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini. Hampir semua warga yang berada di Kelurahan Putat Jaya yang berada di lokasi Gang Dolly, yang dahulunya merupakan mucikari, pekerja seks, dan pengelola tempat hiburan yang sudah bertaubat, ikut hadir dalam acara gema sholawat ini.
Camat Sawahan, Muhammad Yunus mengatakan "Kami sambut Ramadhan tahun ini dengan nuansa yang menyejukkan hati, Gang Dolly berselimut sholawat".Acara ini dilaksanakan setelah sholat isya dan langsung diadakan pembacaan sholawat yang diikuti semuah jemaah yang hadir. Ratusan wanita yang berhijab dan serba putih, menambah kesan suci pada acara ini.
Selain agenda sholawatan sambut bulan suci Ramadhan, di kawasan Dolly ini rencananya akan digelar Dolly Saiki Fest selama Ramadhan. Bazaar Ramadhan, lomba baca ayat suci Al Qur'an juga akan diadakan di Dolly Saiki Fest. "Wali Kota Surabaya, ibu Tri Rismaharini rencananya akan diundang pada puncak acara ini, dengan ngabuburit, buka puasa bersama dan taraweh bersama dilanjutkan acara Dolly Night Run, jelas Yunus lagi.
Seperti diketahui sebelumnya, Kawasan Dolly yang merupakan kawasan lokalisasi terbesar se-Asia Tengggara ini ditutup ijin usahanya oleh Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini pada tahun 2015. Risma menutup kawasan ini dengan cara mengajak dan menyadarkan warga masyarakat bahwa apa yang dilakukan mereka selama ini merupakan penyakit masyarakat. Penutupan kawasan ini tidak menimbulkan gejolak sosial yang berarti karena Wali kota Surabaya ini merubah masyarakat yang rata-rata bekerja disini menjadi pekerja usaha mandiri dan dibina oleh pihaak Pemkot Surabaya.
Dengan memberdayakan warga masyarakat Putat Jaya menjadi pengrajin baik sepatu, kaos maupun usaha mandiri lainnya, kawasan ini menjadi dikenal sebagai sentra usaha rakyat Suarabaya dan bukan lagi sebagai tempat mengumbar syahwat.