Jatuh Cinta dalam Islam...
Tanggal: 14 Okt 2017 22:26 wib.
Beberapa waktu lalu, saya mendengarkan sekumpulan anak perempuan yang curhat di angkutan umum. Suara mereka cukup kencang dan terdengar seantero angkot. Ternyata, salah satu dari mereka bercerita bahwa ia sedang jatuh cinta. Pernahkah kamu merasa ada rasa ini? Ada rasa yang berbeda ketika melihat dia yang kamu suka, dia yang kamu kagumi? Dan selanjutnya kamu tak mengerti apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana mengatasi rasa ini. Tipikal anak perempuan adalah, akan cerita mengenai ini ke sahabat terdekatnya, untuk salurkan rasa yang berdebar di dada, sama seperti sekumpulan anak di angkot tadi. Jatuh cinta adalah rasa yang sangat wajar bagi kita, bagi laki-laki dan juga perempuan. Nah, untuk para perempuan, ‘rasa’ ini biasanya lebih banyak hanya dipendam saja tanpa diutarakan. Tabu! Begitu menurut budaya timur.
Lantas ketika rasa itu terasa, apa yang dapat kita lakukan? Menurut Ustadzah Haneen Akira, jangan khawatir, serahkan semuanya kepada Allah. Jika kita belum dapat restu Allah atas rasa cinta yang kita rasakan, kuatkan dengan iman. Kamu bukan orang yang menerlantarkan rasamu biarkan Allah jaga rasa itu. Biarkan Dia yang sampaikan rasamu. Allah yang Maha Menguasai hati, sekaligus Maha Berkehendak. Dia akan sampaikan rasa itu, sebesar apapun halangannya, sebanyak apapun pesaingnya. Bahkan jika rasamu tak pernah kau ungkapkan maka Allah akan sampaikan rasa itu. Jika rasa itu memang mendaat izin dari-Nya, maka rasa itu tentunya akan berakhir dengan akad yang indah.
Ketika berada pada fase jatuh cinta, salah satu yang bisa dilakukan adalah, perpantaslah diri sebaik mungkin hingga kelak kamu akan dapatkan yang memang terbaik untukmu, sebagaimana yang tertulis dalam, QS. An-Nuur 26, “Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula).”
Ketika jatuh cinta melanda, ingat Dia lah Maha Pengatur Hati. Pekalah, apa yang sedang Allah ajarkan ke kita melalui peristiwa jatuh cinta ini. Apakah pelajaran tentang memperpantas diri, pengendalian diri, atau ‘pelajaran-pelajaran’ lainnya.