Inilah Empat Pilar untuk Kesejahteraan di Dunia
Tanggal: 22 Mei 2018 17:52 wib.
Tidak ada ceritanya mereka yang rajin bersedekah dan berbagi pada kalangan tak berpunya akan bangkrut atau perusahaannya gulung tikar.
Berdiri dan tegaknya dunia ini ditentukan empat pilar utama yang terkait satu sama lain. Mereka ialah kaum ulama yang alim, pemimpin yang adil dan amanah, orang kaya atau pengusaha yang dermawan, serta doanya kaum fakir.
Empat elemen itu merupakan pilar penopang dan penegak dunia ini yang bahu-membahu satu sama lain. Pernyataan tersebut termaktub dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Sesuai pesan nabi, mesti terjadi sinergi keempat elemen itu di dunia demi terciptanya keamanan dan kesejahteraan.
Pilar pertama, ilmunya para ulama. Umat Islam wajib menuntut ilmu kepada ulama, dari lahir hingga liang lahat. Sebab, ulama telah dijamin nabi sebagai ahli waris kenabian. Jadi jangan kita menjauhi ulama. Sebaliknya, mesti belajar dan mengkaji dengan ulama untuk meningkatkan pengetahuan agama kita sebagai bekal hidup di dunia.
Pilar kedua, pemimpin yang adil dan amanah. Hal tersebut bertepatan dengan suasana demokrasi Indonesia yang sedang hangat, yakni pemilihan kepala daerah dan presiden. Negeri Indonesia membutuhkan pemimpin yang adil dan amanah.
Siapapun pemimpin atau presiden terpilih nanti, kita harap pemimpin yang adil dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum. Pemimpin mesti tegas dalam menyatakan 'qulil haqqo walau kana murron' yang artinya katakanlah kebenaran itu walaupun pahit. Dalam hukum, jangan seperti pisau yang tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas.
Pilar ketiga, orang kaya dan pengusaha yang murah hati dan dermawan. Momentum Ramadan ini sebagai bulan peduli sosial menjadi sangat tepat bagi orang berada dan pengusaha untuk berbagi kepada kaum fakir miskin, duafa, dan yatim.
Kalau bulan lain, orang kaya atau pengusaha saling berbagi sudah baik, bulan Ramadan mesti lebih baik dan ditingkatkan lagi. Sebab, janji Al Qur’an dan Nabi Muhammad SAW yakni mereka yang memberi manfaat kepada sesama dan peduli akan mendapatkan keberkahan apa yang dijalani dalam kehidupannya.
Mereka yang tangannya di atas akan lebih baik dan mulia ketimbang tangan di bawah. Tidak ada ceritanya mereka yang rajin bersedekah dan berbagi pada kalangan tak berpunya akan bangkrut atau perusahaannya gulung tikar. Percayalah pernyataan Allah SWT dalam Al Qur’an. Mereka yang menebar benih kebaikan dan amal sedekah akan mendapat ganjaran berlipat kali.
Pilar keempat atau terakhir, doa kalangan fuqoro atau fakir miskin. Doa kaum fakir, duafa, dan yatim yang butuh bantuan akan didengar Allah dan makbul. Tidak mungkin mereka mengeluarkan perkataan atau doa yang buruk ketika mendapat bantuan. Justru akan muncul rasa suka dan doa mereka sangat tulus.
Hangatnya kebersamaan para yatim dan duafa dengan pengusaha dan orang sukses di bulan Ramadan diharapkan dapat memantik hikmah semangat keteladanan. Sebab, di benak duafa dan yatim itu akan berkesan dan tertanam, ketika lulus sekolah atau kuliah dan sukses bekerja, mereka akan menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Mudah-mudahan di hati mereka tertanam dan bercita-cita bila hidup sukses menjadi orang yang juga peduli pada sesama.