Ini Dia Keutamaan dan Niat 6 Puasa Sunnah di Bulan Muharram 2025, Kapan Saja?

Tanggal: 30 Jun 2025 10:18 wib.
Memasuki awal tahun Hijriah, bulan Muharram menjadi momen penting bagi umat Islam, di mana mereka dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah. Bulan Muharram, sebagai salah satu dari empat bulan yang diharamkan untuk berperang, memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Muslim. Di dalam Islam, bulan ini dipandang sebagai waktu untuk berdoa dan memperbanyak amal, yang dijelaskan dalam banyak hadis.

Menurut informasi yang dirilis oleh Baznas pada 3 Juli 2024, pentingnya menjalankan puasa sunnah di bulan Muharram didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram” (HR Muslim). Terdapat beberapa jenis puasa sunnah yang dapat dilakukan selama bulan ini, antara lain puasa awal Muharram, Tasu’a, Asyura, dan juga puasa pada tanggal 11 Muharram. Masing-masing ibadah puasa ini tidak hanya memperkuat kecintaan akan agama, tetapi juga menjanjikan julukan pahala yang besar.

Mari kita simak lebih dalam mengenai keutamaan dan niat dari puasa sunnah yang dinyatakan sebagai puasa Muharram ini. 

1. Puasa Awal Muharram (1 Muharram)  
Puasa awal Muharram yang jatuh pada 27 Juni 2025 adalah kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang telah lalu. Hadis Ibnu Abbas menyatakan bahwa “Barang siapa berpuasa pada hari akhir Dzulhijjah dan awal Muharram, Allah ampunkan segala dosa-dosanya, walaupun ia telah melakukannya selama lima puluh tahun” (HR. Ibnu Abbas). Bacaan niat untuk puasa ini adalah: Nawaitu shaumal Muharrami lillahi ta’ala*, yang berarti: "Saya niat puasa Muharram karena Allah Ta’ala."

2. Puasa Tasu’a (9 Muharram)  
Puasa Tasu’a akan dilaksanakan pada 5 Juli 2025. Puasa ini memiliki signifikansi tersendiri sebagai praktik yang berbeda dari tradisi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW bersabda, “Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram)” (HR. Muslim). Niat puasa ini adalah: *Nawaitu shauma ghadin an adai sunnatit Tasu’a, Lillahi Ta’ala*, artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT."

3. Puasa Asyura (10 Muharram)  
Puasa Asyura, dilaksanakan pada 6 Juli 2025, juga membawa banyak keutamaan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW berharap puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa selama setahun yang lalu. Niat puasa Asyura adalah: *Nawaitu shauma Asyura-a Sunnatan lilahi ta’aa*, yang berarti: "Aku berniat puasa sunnah Asyura sebab Allah Ta’ala."

4. Puasa 11 Muharram  
Puasa ini, yang akan jatuh pada 7 Juli 2025, dianjurkan untuk menambah keistimewaan puasa dalam rangka membedakan praktik umat Islam dari Yahudi yang umumnya hanya melaksanakan puasa Asyura. Niat puasa 11 Muharram sama dengan puasa awal Muharram: *Nawaitu shaumal Muharrami lillahi ta’ala*.

5. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)  
Puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Hijriah, yakni pada tanggal 9, 10, dan 11 Juli 2025. Keutamaan puasa Ayyamul Bidh ini diungkapkan dalam hadis Bukhari, yang menyatakan bahwa “Puasa tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun” (HR. Bukhari). Niat puasa Ayyamul Bidh adalah: *Nawaitu shauma ayyamil bidh lillahi ta’ala*.

6. Puasa Sunnah Senin dan Kamis  
Puasa ini bertepatan dengan waktu di mana amal-amalan manusia dilaporkan oleh malaikat kepada Allah. Dalam kitab Hasyiyah al-Bujairami, disebutkan bahwa amal manusia dicatat dua kali sehari pada waktu siang dan malam, dan setiap minggu pada hari Senin dan Kamis amal disampaikan kepada Allah. Niat puasa hari Senin dan Kamis masing-masing adalah: *Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala* dan Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta’ala.

Dengan melaksanakan puasa sunnah ini, umat Islam diharapkan dapat mencapai tingkat kekhusyukan lebih dalam dalam beribadah dan dianugerahi pahala yang berlipat ganda.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved