Ikhlas Menghadapi Teman Palsu

Tanggal: 15 Feb 2018 18:30 wib.
Tampang.com - Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Dirumah, disekolah, ditempat kerja, dimanapun keberadaanya, manusia tetap makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain.

Sebaik baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya buat orang lain. Memiliki hati yang ikhlas untuk memberi tanpa menginginkan balasan. Berbeda dengan orang yang dzalim, yang selalu memanfaatkan kebaikan orang lain.

Sudah menjadi kewajiban untuk kita berbuat baik kepada sesama makhluk. Dengan berbuat baik maka kehidupan kita bisa menjadi bermakna karena kehidupan dihiasi dengankebaikan dan keshalihan.


Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan (Q.S. an-Nahl [16] : 90)


Terkadang terlintas dalam pikiran kita, bahwa kebaikan yang diberikan, harus dibalas dengan kebaikan yang sama. Namun, hati manusia mana ada yang tau, karna yang tau hanyalah dirinya dan Allah SWT. Dimana kondisi yang kita temukan tidak sesuai dengan harapan. Kebaikan dibalas dengan keburukan. Maka yang terjadi adalah perasaan kecewa.

Misalnya pertemanan antara A dan B. Ketika B bermanfaat untuk A, maka A menganggap B sebagai sahabat. Namun, ketika B tidak memberi manfaat kepada A, maka A tidak menganggapnya teman sama sekali. Pertemanan mereka dibatasi dengan kebermanfaatan yang diterima.

Kondisi tersebut amat buruk, karena :

Yang pertama : B kecewa terhadap A, karena harapan B kebaikannya bisa dibalas dengan kebaikan.

Yang kedua : Realita yang tidak sesuai dengan harapan.

Kondisi tersebut menyadarkan kita bahwasannya harapan itu hanya kepada Allah, bukan kepada makhluk. Berharap akan keridhoan dari Allah atas apa yang telah diperbuat, bukan tentang kebaikan dari orang lain. Memberi lebih baik dari pada menerima. Sehingga, hati akan menjadi lega dan ikhlas.

“Barang siapa membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu kebutuhannya. Barang siapa membebaskan kesukaran seorang Muslim, Allah akan membebaskan darinya satu kesukaran dari kesukaran – kesukaran pada hari Kiamat. Dan barang siapa menutupi (cacat)-nya, akan ditutup aibnya kelak dihari Kiamat.” (H.r. Bukhari Muslim)

Maka jadilah teman baik, yang senantiasa berbuat baikkarena Allah SWT.


“Bersihkan Hati, Luruskan Niat, Beramallah untuk Negeri Keabadian”

Copyright © Tampang.com
All rights reserved