Dua Perbuatan yang Paling Banyak Membawa Manusia ke Neraka Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Tanggal: 26 Apr 2024 16:12 wib.
Datangnya hari akhir atau kiamat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini setiap muslim. Pada saat itu, setiap orang akan melalui Yaumul Hisab, di mana seluruh umat manusia diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatannya selama hidup di dunia.
Ada banyak hal yang dapat mengarahkan seseorang masuk ke neraka, namun ada dua hal yang begitu dekat dengan kehidupan dan paling banyak menyeret manusia masuk ke dalam neraka.
Saat sudah di akhirat, tak ada satu pun yang luput dari pengadilan Allah SWT. Bahkan kejahatan sekecil pun akan tetap ada balasannya. Di neraka itulah manusia akan merasakan akibat dari perbuatan dosa yang dilakukan semasa hidupnya di dunia. Ternyata, ada dua hal yang menjadi sebab seseorang masuk neraka.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah video di kanal YouTube, berikut adalah penjelasan tentang dua hal yang paling banyak menyeret manusia ke neraka.
Dalam sebuah hadis, Nabi SAW pernah menjelaskan apa perbuatan yang paling banyak membawa manusia masuk surga. "Kalian patuh pada Allah, kerjakan yang diperintahkan, tinggalkan yang dilarang, dan memiliki akhlak yang mulia, baik terhadap orang lain," ungkap Ustaz Khalid Basalamah.
Namun, ketika ditanya tentang perbuatan yang paling banyak membawa orang masuk neraka, Nabi SAW menjawab bahwa mulut dan kemaluan adalah dua aspek yang paling banyak membawa orang masuk kedalam api neraka.
Mulut yang tidak dijaga dapat dengan mudah melakukan hal-hal yang diharamkan dan menjadi awal mula dari perbuatan buruk seperti ghibah, fitnah, adu domba, atau menyebarkan ujaran kebencian. Begitu juga dengan kemaluan yang tidak terjaga dengan baik dapat menjadi sumber malapetaka.
Pesan Ustadz Khalid Basalamah adalah untuk menjaga mulut dan menggunakan kata-kata yang baik serta menjaga kemaluan agar tidak menjadi sebab masuk neraka. Jika seseorang tidak mampu berbicara yang baik, lebih baik untuk diam. "Kalau mereka diam maka mereka berdzikir, kalau mereka berbicara, maka kata-kata yang diucapkan harus seperti kata-kata emas," tambahnya.
Dalam konteks modern, fenomena cyberbullying dan konten negatif di media sosial juga dapat menjadi bentuk kemisahan mulut dan kemaluan secara tidak langsung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan memperhatikan apa yang kita sampaikan kepada orang lain, agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang dapat membawa kita ke dalam neraka.
Selain itu, menjaga etika dalam berkomunikasi dan perilaku, baik secara fisik maupun daring, juga merupakan bagian dari upaya menjaga diri agar tidak terjerumus dalam perilaku yang dapat membawa ke neraka.
Kesadaran akan potensi neraka sebagai akibat dari perbuatan dosa juga harus diimbangi dengan upaya untuk berbuat kebaikan dan memperbaiki diri. Aktivitas amal yang secara konsisten dilakukan dengan ikhlas dan kesadaran atas perbuatan yang dilakukan, adalah salah satu jalan untuk menjaga diri dengan baik dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat membawa ke neraka.
Dengan demikian, kesadaran akan potensi bahaya masuk ke neraka harus menjadi pijakan untuk terus memperbaiki diri dan menjaga segala aspek kehidupan agar menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat membawa pada hukuman di akhirat. Pengetahuan ini juga dapat menjadi motivasi untuk terus berbuat kebaikan dan berlindung dari segala hal yang dapat membawa kita mengarah ke neraka.
Sebagai umat Muslim, menjadikan pengetahuan ini sebagai pedoman hidup dan menjaga diri dari perbuatan dosa yang dapat membawa pada hukuman di akhirat adalah bagian dari memperteguh keyakinan akan adanya hari kiamat dan perhitungan amal di akhirat.