Dialog Penghuni Surga dan Penghuni Neraka

Tanggal: 16 Mar 2024 21:35 wib.

“Dan para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, Sungguh, kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar? Mereka menjawab, Benar. Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara mereka, Laknat Allah bagi orang-orang zalim,"

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 44)


Dialog Penghuni Surga dan Penghuni Neraka

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa kelak di akhirat akan terjadi dialog antara penghuni surga dan penghuni neraka. Hal ini terjadi, setelah penghuni surga menetap dalam surga dan penghuni neraka sudah menetap dalam neraka. Penghuni surga dengan segala kenikmatan dan kesenangan yang diperoleh, dan dengan wajah berseri-seri menghadapkan mukanya ke arah penghuni neraka yang sedang menderita karena kedurhakaan dan kekafirannya kepada Allah dan kepada Rasulullah, seraya berkata, "Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Allah kepada kami yang disampaikan Rasul-Nya. Kami telah memperoleh kesenangan, kemuliaan yang abadi yang tidak dapat kami ceritakan bagaimana nikmatnya dalam surga. Apakah kamu sudah memperoleh azab dan siksaan?" Mereka menjawab, "Benar, kami sedang menerima azab, sebagaimana yang telah diancamkan kepada kami dengan perantaraan Rasul-Nya." Di tengah-tengah percakapan yang seperti itu, terdengarlah satu seruan dari malaikat yang mengatakan, "Kutukan Allah terhadap orang zalim yang menganiaya dirinya sendiri yang tidak mau menerima kasih sayang Allah semasa di dunia, yaitu memasuki surga yang sudah dijanjikan Allah."

Banyak ayat dalam al Quran yang berisi dialog antara penghuni surga dan neraka, antara malaikat dan penghuni neraka, diantaranya  QS Al Mudatsir.

مَا سَلَـكَـكُمْ فِيْ سَقَرَ
"Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (Neraka) Saqar?"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 42)

قَا لُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَ
"Mereka menjawab, Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan sholat,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 43)

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَ
"dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 44)

وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَـآئِضِيْنَ
"bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 45)

وَ كُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِ
"dan kami mendustakan hari Pembalasan,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 46)

حَتّٰۤى اَتٰٮنَا الْيَقِيْنُ
"sampai datang kepada kami kematian."
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 47)

Kenapa masuk neraka ? 
Karena tidak melaksanakan sholat, tidak mempedulikan orang miskin, sering terlibat  dalam perbuatan orang yang tercela, yang tidak senang kepada Islam dan Nabi Muhammad dengan menuduh beliau pendusta atau tukang sihir yang gila. Mengenai Al-Qur'an mereka menganggapnya hanyalah sihir, syair, atau mantra untuk tenung. Pokoknya mereka terlibat dalam perbuatan kebatilan dan mendustakan hari pembalasan. Ingat pepatah bapa H. Maksum almarhum, tong poho sholat jeung kudu nyaah kanu leutik.

Semoga kita dapat menjauhi apa apa yang bisa menyebabkan kita masuk neraka.

رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)
Copyright © Tampang.com
All rights reserved