Cegah Hoax dan Gosip dengan Mengutamakan Tabayyun
Tanggal: 4 Jun 2018 18:16 wib.
Bergosip memang sip. Waktu tak terasa berlalu. Bahkan acara televisi yang termasuk favorit juga seputar gosip yang dibungkus dalam infotainment. Namun, berhati-hatilah dalam menyebarkan gosip, informasi yang tak benar, apalagi fitnah. Ajaran Islam menegaskan pentingnya tabayyun yakni meneliti kebenaran sebuah informasi agar tak menimbulkan bencana kepada diri ataupun masyarakat luas.
Merujuk kepada QS Alhujurat: 6, "Hai orang-orang yang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu".
Ulama besar Ibnu Katsir memasukkan ayat ini sebagai ayat yang agung karena mengandung sebuah pelajaran yang penting agar umat tidak mudah terpancing, atau mudah menerima begitu saja berita yang tidak jelas sumbernya. Bisa juga berita palsu, isu murahan atau berkata yang menebar fitnah.
Pada bulan Ramadan ini merupakan bulan evaluasi diri, baik terhadap para pejabat, wakil rakyat, maupun orang yang bisa menjadi narasumber atau menyebarkan informasi. Orang yang menyampaikan informasi bisa dibagi dalam tiga kelompok yakni informasi dari seorang yang jujur dan secara hukum harus diterima, informasi dari seorang pendusta yang harus ditolak, dan infonnasi dari orang fasik yang membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya.
Puasa itu menahan diri, termasuk menahan diri untuk tidak meng-gosip atau menyebarkan informasi yang tidak benar. Kalau hal itu tetap dilakukan bisa mengurangi pahala puasa, bahkan menggugurkan puasa sehingga kita hanya mendapatkan pahala berupa lapar dan dahaga.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Qatadah, Nabi Muhammad menyatakan, tabayyun merupakan perintah Allah, sedangkan sikap terburu-buru dan langsung menyebarkan informasi yang belum tentu benar merupakan arahan setan. Hanya karena kita mendengar atau membaca berita yang isinya sepihak lantas kita sebarkan ke mana-mana.
Tabayyun atau dalam komunikasi disebut check and recheck merupakan upaya mencari kejelasan suatu masalah, mempertegas hakikat sesuatu, yang dilandasi sikap hati-hati dalam menyampaikan informasi. Orang tak bersikap tabayyun bisa karena lupa, terpesona dengan narasumber, atau ada maksud tertentu untuk membuat orang lain bernilai kurang baik.
Sikap tabayyun bisa dilaksanakan dengan bertanya langsung kepada pelaku utama, mendengar dengan seksama pemaparan orang lain, dan melakukan pengecekan melalui pengamatan dan pertemanan.