Bolehkah Memakai Celana Dalam saat Ihram bagi Wanita?
Tanggal: 8 Jun 2024 06:55 wib.
Bolehkah memakai celana dalam saat ihram bagi wanita merupakan salah satu kontroversi dalam ritual haji. Ihram adalah tata cara khusus yang harus dijalani oleh jamaah haji atau umrah, dimana pakaian yang digunakan memiliki aturan yang telah ditetapkan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah wanita diperbolehkan memakai celana dalam saat berada di dalam ihram? Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita pahami terlebih dahulu tentang aturan ihram bagi wanita haji.
Bagi wanita haji, aturan ihram tidak jauh berbeda dengan aturan ihram bagi pria. Wanita harus memakai pakaian yang menutup aurat dan tidak boleh memakai pakaian yang dijahit, berwarna terang, atau menyerupai pakaian laki-laki. Pakaian ihram bagi perempuan sering kali berupa gamis atau jilbab yang longgar. Pakaian ini membantu wanita untuk tetap menjaga kesopanan dan kewajaran saat sedang menjalani ibadah haji. Namun, aturan ihram ini kadang menimbulkan pertanyaan apakah memakai celana dalam di bawah pakaian ihram masih termasuk sebagai pelanggaran atau tidak.
Sebagian ulama berpendapat bahwa seorang wanita diperbolehkan untuk memakai celana dalam di bawah pakaian ihram. Mereka berpendapat bahwa celana dalam bukanlah bagian dari pakaian ihram itu sendiri, melainkan merupakan pakaian dalam yang digunakan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan. Dengan memakai celana dalam, wanita bisa tetap merasa nyaman bergerak dan beribadah tanpa melanggar aturan ihram. Argumentasi mereka adalah bahwa aturan ihram seharusnya lebih menitikberatkan pada kesopanan, kebersihan, dan kewajaran beribadah daripada hanya pada pakaian yang dikenakan.
Namun, di sisi lain, terdapat pula pendapat yang menyatakan bahwa memakai celana dalam di bawah pakaian ihram tetap dianggap sebagai pelanggaran. Mereka berargumen bahwa pakaian ihram seharusnya benar-benar meliputi seluruh tubuh tanpa adanya lapisan pakaian dalam di bawahnya. Menurut mereka, aturan ihram tersebut harus dijalani secara khusyuk dan sepenuh hati tanpa melibatkan pakaian dalam yang mungkin dapat mengganggu konsentrasi selama ibadah.
Sebagai seorang wanita yang hendak menunaikan ibadah haji, penting bagi kita untuk memahami pandangan-pandangan ulama dan mempertimbangkan secara bijaksana dalam menjalankan aturan ihram. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara ulama, kita sebaiknya tetap menghormati pendapat-pendapat tersebut dan memilih pendekatan yang sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kita masing-masing. Yang terpenting, menjalani ibadah haji dengan penuh khushu' dan khusyuk sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Memakai celana dalam saat berada di dalam ihram bagi wanita haji masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Masing-masing pendapat memiliki dasar argumentasi dan interpretasi yang sangat relevan dengan ajaran agama. Oleh karena itu, wanita yang akan menjalani ibadah haji sebaiknya mengkaji pandangan ulama dan memilih pendekatan yang terbaik sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing.