Bagi Anda yang hendak menikah, Inilah yang harus disiapkan!
Tanggal: 7 Jan 2018 00:11 wib.
Tampang - Pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan, sehingga menikah merupakan naluriah setiap manusia. Menikah adalah suatu peristiwa yang sakral dan memiliki nilai yang tinggi. Bahkan Rosululloh SAW menjadikan pernikahan ini sebagai sunnah-Nya. Maka dari itu diperlukan persiapan yang matang agar pernikahan tersebut bisa dijalani dengan baik. Karena ada pepatan mengatakan “Gagal dalam merencanakan sama saja merencanakan kegagalan”. Tentu kita tidak mau pernikahan yang kita dambakan menjadi sebuah kegagalan, maka rencanakan dan persiapkanlah pernikahan kita sebaik mungkin.
Setidaknya ada tiga persiapan yang dapat dilakukan dalam menjelang pernikahan yaitu sebagai berikut:
Persiapan bagi Calon Suami
Bagi calon suami terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjelang pernikahan. Pertama, Kesiapan menjadi seorang pemimpin, karena menjadi pemimpin di rumah tangga bukanlah yang mudah. Pemimpin perlu persiapan dan perencanaan yang baik dalam memimpin rumah tangga bersama keluarganya kelak. Suami diberikan wewenang oleh Alloh SWT untuk menjadi pemimpin di rumah tangga. Sejatinya menjadi pemimpin bukan berarti dia lebih tinggi dari yang dipimpin, melainkan sekadar pembagian tugas. Pemimpin hanya mempunyai beban dan tanggung jawab yang lebih besar dari pada yang dipimpinnya. Calon suami harus menyiapkan fisik dan mental untuk menjadi seorang pemimpin di rumah tangga.
kesiapan dalam ilmu.
Ilmu utama yang harus dipelajari ialah ilmu agama, karena kelak seorang suami akan mendidik istri dan anaknya. Jika suami kurang berilmu, maka rumah tangga pun tak akan berjalan harmonis. Tanpa persiapan ilmu, seseorang akan melakukan apapun atas kemauannya sendiri. Tanpa arahan yang jelas, seseorang akan asal-asalan dalam mengerjakan sesuatu. Pernikahan tanpa didasari ilmu bersikap emosional dan mudah marah. Pengetahuan agama tentang pernikahan dapat kita dapatkan melalui buku-buku tentang pernikahan, misalnya Fiqih Munakahat dan buku-buku lainnya, atau kita pun bisa belajar melalui guru, ustdaz, Ulama, orang tua dan orang-orang yang telah sukses menjalani rumah tangganya.
kesiapan mental dan ruhiyah.
Rumah tangga itu ibarat kita berlayar dilautan, ketika dilihat dari pantai, perahu nampak tenang berlayar, namun sebenarnya dibalik semua itu ombak dan hembusan angin menggoyahkan perahu tersebut. Begitu pun dalam rumah tangga, sekilas kita lihat orang yang menikah itu senang, bahagia, damai, dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya ada masalah-masalah yang harus dihadapi. Tentu hal ini perlu kecerdasan dalam mengelola dan menyelesaikan masalah. Seorang suami memerlukan mental yang kuat dan hati yang lapang. Orang yang lemah cenderung selalu goyah ketika dihadapkan pada suatu masalah dan cenderung memunculkan masalah baru ketika memaksakan untuk dihadapi. Maka dari itu siapkan mental dan ruhiyahnya.
Kesiapan finansial (keuangan).
Dalam pernikahan tentu tidak cukup dengan kemauan saja, atau hanya bermodal cinta dan kasih sayang saja, tidak hanya niat yang lurus saja, melainkan pula persiapan keuangan. Mengenai keuangan dalam pernikahan kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, yang terpenting rukun dan syaratnya terpenuhi. Kemudian yang paling utama ialah keyakinan bahwa Allah Maha kaya, Allah yang memberikan rezeki kelak ketika menjelang dan setelah melakukan pernikahan dengan ikhtiar sebagai penyempurnanya.
Persiapan bagi Calon Istri
Hal pertama yang harus disiapkan oleh seorang istri ialah niat yang lurus, bahwa menikah untuk menjalankan sunnah Nabi, menikah untuk menyempurnakan iman. Seorang calon istri pun harus mempersiapkan dirinya untuk menjelang pernikahan seperti belajar agama, kesiapan menaati suami, kesiapan mental, kesiapan fisik dan kesiahan ruhani. Jika sudah yakin akan pilihan kita, bahwa dia adalah calon suami kita kelak, maka sebagai calon istri harus siap hormat pada suami, membuat harmonis dalam pergaulan, belajar hemat dalam pembelanjaa, dan yang terpenting ialah ering berintrospeksi diri mengenai kekurangan dan kelebihan diri dan suami.
Persiapan Orangtua
Bagi para orang tua, tentu sebauh kebahagian besar dikala anaknya akan menikah. Maka bentuk kebahagiaan itu hendaknya diwujudkan dalam mempersiapkan pernikahan anaknya. Orang tua dapat mempersiapkan walimah atau resepsi sebagai tanda syukur akan pernikahan anaknya. Walaupun tidak wajib, namun resepsi pernikahan ini dianjurkan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana sabdaNya,
“Buatlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing”.
Resepsi pun tak perlu bermewah-mewah, apalagi sampai menghambur-hamburkan uang. Walimah tak lain ialah rasa syukur dengan mengundang tetangga dan kerabat dekat, dimana anak telah dipertemukan jodohnya dan meminta doa serta harapan agar kelak menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah.
Dari uraian diatas, persiapan apapun yang harus dilakukan yang paling utama ialah meniatkan menikah untuk beribadah pada Alloh SWT. Dengan niat yang lurus, segala harapan dan impian pernikahan yang kita cita-citakan, Alloh akan kabulkan. Selamat menikah! [Dd/Red]