Sumber foto: pinterest

Bagaimana Menanggapi Orang yang Tidak Mau Menerima Dakwah: Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Tanggal: 2 Jul 2024 08:56 wib.
Menurut Ustadz Abdul Somad, ada kalanya seseorang menolak atau tidak mau menerima dakwah. Dakwah sendiri merujuk pada upaya untuk memberikan pemahaman tentang ajaran agama Islam kepada orang lain, baik yang sudah beragama Islam maupun yang belum. Bagi seorang dai atau pendakwah, menemukan orang yang menolak dakwah mungkin menjadi tantangan tersendiri. Namun, bagaimanapun juga, cara menanggapi orang yang tidak mau menerima dakwah haruslah tetap dilakukan dengan sikap baik dan hikmah.

Menurut ceramah Ustadz Abdul Somad, sikap yang tepat dalam menanggapi orang yang tidak mau menerima dakwah adalah dengan tetap menjaga keikhlasan, kelembutan, dan sikap yang mengundang simpati. Dalam kesehariannya, Ustadz Abdul Somad sendiri telah memberikan contoh sikap yang baik dalam menanggapi orang yang menolak dakwah. Beliau selalu mengajarkan kepada umatnya untuk tidak tergesa-gesa, tetapi tetap bersabar dan selalu mempersempit kesenjangan antara diri sendiri dengan orang yang tidak mau menerima dakwah.

Ustadz Abdul Somad juga menekankan pentingnya menjaga ketenangan jiwa di tengah berbagai sikap penolakan yang mungkin diterima oleh seorang dai. Ketenangan jiwa ini akan mencerminkan kepribadian yang tenang dan tidak mudah terprovokasi, sehingga akan mempengaruhi sikap dan cara berkomunikasi ketika berhadapan dengan orang yang tidak mau menerima dakwah.

Catatan beliau juga menjadi perhatian utama, yakni jangan sampai sikap penolakan seseorang terhadap dakwah kita menyulut emosi yang berlebihan. Sebaliknya, sifat ramah, sabar, serta penuh hikmah dalam memberikan dakwah akan lebih mungkin membuat hati orang yang semula menolak menjadi terbuka. Ustadz Abdul Somad memotivasi seluruh jamaahnya untuk tetap berpegang pada sikap yang tidak memaksakan kehendak, melainkan lebih kepada memberikan pemahaman dan penjelasan yang baik.

Selain itu, Ustadz Abdul Somad juga menekankan perlunya meningkatkan keilmuan dan kemampuan berkomunikasi dalam memberikan dakwah. Menurut beliau, dengan pengetahuan yang luas dan kemampuan berkomunikasi yang baik, seorang dai akan lebih mampu memberikan pemahaman yang jelas dan mampu menjawab segala pertanyaan yang mungkin muncul dari lawan dakwahnya.

Ustadz Abdul Somad juga menegaskan bahwa kita sebagai dai harus selalu belajar dan meningkatkan kemampuan berdakwah secara terus-menerus. Dengan begitu, meskipun dihadapkan pada penolakan, kita tetap mendapatkan bekal dan kekuatan untuk tetap tegar dalam memberikan dakwah tanpa mudah terpengaruh oleh sikap orang lain.

Menurutnya, penerimaan dakwah juga merupakan hak prerogatif setiap individu. Tugas kita hanyalah menyampaikan ajaran agama dengan cara yang baik, bukan memaksakan kehendak atau menyalahkan orang lain yang menolak. Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad menekankan bahwa sikap rendah hati, kerendahan hati, dan kesabaran merupakan kunci dalam menanggapi orang yang tidak mau menerima dakwah.

Ustadz Abdul Somad juga menegaskan pentingnya menjaga kesantunan dan etika dalam memberikan dakwah. Berbicara dengan bahasa yang sopan, tidak menghakimi, dan tidak merendahkan lawan dakwah merupakan bagian penting dalam upaya menarik hati orang yang menolak dakwah.

Meskipun sulit dihadapi, kita sebagai pendakwah tidak boleh menyerah ketika mendapat penolakan. Kita diingatkan bahwa hasil akhir tidak ada dalam genggaman kita, melainkan terserah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus tetap bertindak dengan penuh keyakinan, tetap berusaha dengan sebaik-baiknya, dan tidak mudah terpengaruh oleh penolakan.

Menurut Ustadz Abdul Somad, sebuah penolakan tidak boleh membuat kita terpuruk dan menyerah. Sebaliknya, penolakan harus dijadikan peluang untuk meningkatkan diri, mengevaluasi kelemahan kita, dan terus berusaha untuk memberikan pemahaman yang baik kepada orang lain.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved