Bagaimana Islam Mengatur Adab dalam Bersosial Media di Era Modern
Tanggal: 29 Jan 2025 16:43 wib.
Tampang.com | Di era modern seperti sekarang, sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok memudahkan kita untuk terhubung dengan orang lain, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri. Namun, sebagai umat Islam, kita perlu memahami bahwa penggunaan sosial media tidak boleh lepas dari nilai-nilai agama. Islam mengajarkan adab dalam bersosial media agar kita tetap berada dalam koridor yang baik dan bermanfaat.
Adab dalam bersosial media di era modern sangat penting karena apa yang kita bagikan atau tulis dapat berdampak besar pada diri sendiri maupun orang lain. Islam mengajarkan untuk selalu menjaga etika dan moral, termasuk saat berinteraksi di dunia digital. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menjadi pedoman utama dalam mengatur adab kita di sosial media.
Pertama, Islam mengajarkan untuk selalu berkata benar dan jujur. Di era modern, informasi dapat menyebar dengan cepat, termasuk berita hoaks atau fitnah. Sebagai pengguna sosial media, kita harus memastikan bahwa konten yang kita bagikan adalah fakta dan tidak menyesatkan. Menyebarkan informasi palsu tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat menjadi dosa karena termasuk dalam perbuatan ghibah atau fitnah.
Kedua, Islam menekankan pentingnya menjaga privasi dan harga diri orang lain. Di sosial media, seringkali kita tergoda untuk mengomentari kehidupan orang lain atau membagikan hal-hal yang seharusnya tidak dipublikasikan. Islam melarang kita untuk mengumbar aib atau kekurangan orang lain. Allah SWT berfirman, “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat: 12). Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga adab dalam bersosial media.
Ketiga, Islam mengajarkan untuk menghindari perdebatan yang tidak bermanfaat. Di era modern, sosial media sering menjadi tempat pertengkaran dan perdebatan sengit. Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu konflik. Rasulullah SAW bersabda, “Aku menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar.” (HR. Abu Dawud). Ini menunjukkan bahwa menjaga perdamaian lebih utama daripada memenangkan argumen.
Keempat, Islam mengajarkan untuk menggunakan sosial media sebagai sarana kebaikan. Di era modern, sosial media dapat dimanfaatkan untuk berdakwah, menyebarkan ilmu, atau membantu sesama. Dengan memposting konten yang bermanfaat, kita dapat memperoleh pahala dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Allah SWT berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah: 2).
Terakhir, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sosial media. Di era modern, banyak orang yang kecanduan sosial media hingga melupakan kewajiban ibadah dan tanggung jawab lainnya. Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal. Allah SWT berfirman, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (QS. Al-Qashash: 77). Ini berarti kita harus bijak dalam menggunakan waktu dan tidak terlena oleh sosial media.
Dengan memahami dan menerapkan adab dalam bersosial media di era modern, kita dapat menjadikan platform digital sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan dengan sesama. Islam memberikan panduan yang jelas agar kita tetap berada di jalan yang benar, meskipun berada di tengah kemajuan teknologi.