Bagaimana Islam Mengajarkan Adab Ketika Makan dan Minum?
Tanggal: 28 Jan 2025 12:07 wib.
Tampang.com | Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk hal-hal yang dianggap sederhana seperti makan dan minum. Dalam Islam, makan dan minum bukan sekadar aktivitas untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, Islam mengajarkan adab atau tata krama yang harus diperhatikan ketika makan dan minum. Adab ini mencerminkan kesadaran seorang muslim bahwa setiap tindakannya adalah ibadah dan harus dilakukan dengan penuh kesopanan serta rasa syukur.
Salah satu adab utama dalam Islam ketika makan adalah memulai dengan membaca basmalah. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaknya ia menyebut nama Allah (membaca ‘Bismillah’). Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal, hendaknya ia mengucapkan ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” Membaca basmalah sebelum makan adalah bentuk pengakuan bahwa rezeki yang kita terima berasal dari Allah SWT. Selain itu, adab ini juga membantu kita untuk menghindari gangguan setan yang mungkin ikut menikmati makanan jika kita lupa membaca basmalah.
Adab lain yang diajarkan Islam adalah makan dengan tangan kanan. Rasulullah SAW selalu menggunakan tangan kanannya ketika makan dan minum, dan beliau melarang umatnya untuk menggunakan tangan kiri kecuali dalam keadaan darurat. Hal ini bukan hanya tentang kesopanan, tetapi juga tentang menjaga kebersihan dan kesehatan. Tangan kanan dianggap lebih bersih karena digunakan untuk aktivitas yang baik, sementara tangan kiri biasanya digunakan untuk membersihkan diri setelah buang air.
Selain itu, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31). Adab ini mengajarkan kita untuk menjaga keseimbangan dalam hidup, tidak hanya dalam hal makan dan minum, tetapi juga dalam segala aspek kehidupan. Makan secukupnya juga membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit yang timbul akibat pola makan yang tidak terkontrol.
Adab makan dan minum dalam Islam juga mencakup cara duduk yang sopan. Rasulullah SAW mencontohkan untuk tidak makan sambil berdiri atau berbaring. Beliau biasa duduk dengan tenang dan menghadap makanan dengan penuh hormat. Hal ini menunjukkan bahwa makan adalah aktivitas yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tidak terburu-buru. Selain itu, duduk dengan sopan juga membantu proses pencernaan berjalan lebih lancar.
Ketika minum, Islam mengajarkan untuk tidak meneguk air dalam satu kali tegukan. Rasulullah SAW mencontohkan untuk minum dengan tiga kali tegukan, sambil bernapas di luar gelas. Adab ini tidak hanya menjaga kesopanan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan karena mencegah risiko tersedak dan memudahkan tubuh menyerap air dengan baik. Selain itu, minum dengan perlahan juga membantu kita untuk lebih bersyukur atas nikmat air yang diberikan oleh Allah SWT.
Adab lain yang penting adalah tidak mencela makanan. Jika ada makanan yang tidak disukai, seorang muslim diajarkan untuk tidak mengeluh atau mencela, tetapi cukup meninggalkannya tanpa mengomentarinya. Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukainya, beliau memakannya, dan jika tidak, beliau meninggalkannya tanpa mengucapkan kata-kata negatif. Adab ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap positif dan menghargai pemberian orang lain.
Terakhir, Islam mengajarkan untuk mengakhiri makan dengan membaca doa. Doa setelah makan adalah bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW biasa membaca, “Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana wa ja’alana minal muslimin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk orang-orang yang berserah diri). Dengan membaca doa ini, kita mengakui bahwa segala rezeki berasal dari Allah SWT dan kita bersyukur atas karunia-Nya.