Sumber foto: Canva

Bagaimana Islam Memandang Pentingnya Waktu dan Cara Memanfaatkannya dengan Bijak

Tanggal: 27 Jan 2025 15:24 wib.
Tampang.com | Waktu adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Dalam Islam, waktu dianggap sebagai aset yang sangat berharga dan tidak dapat diulang. Al-Qur’an dan Hadits banyak menyebutkan betapa pentingnya memanfaatkan waktu dengan bijak. Allah SWT bahkan bersumpah demi waktu dalam Surah Al-Asr, yang menunjukkan betapa agungnya nilai waktu dalam kehidupan manusia.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Asr ayat 1-3: “Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa waktu yang tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sumber kerugian. Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan waktu dengan bijak agar tidak termasuk dalam golongan yang merugi.

Rasulullah SAW juga memberikan teladan dalam memanfaatkan waktu. Beliau selalu mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang bermanfaat, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Beliau bersabda, *“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu.”* (HR. Al-Hakim). Hadits ini menegaskan bahwa waktu adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebelum hilang.

Dalam Islam, memanfaatkan waktu dengan bijak berarti mengisi setiap detik dengan amal yang bermanfaat. Hal ini mencakup ibadah, menuntut ilmu, bekerja, berbuat baik kepada sesama, serta menjaga kesehatan. Waktu yang terbuang percuma dianggap sebagai bentuk ketidakbersyukuran terhadap nikmat Allah SWT. Sebaliknya, waktu yang digunakan untuk kebaikan akan menjadi investasi berharga di dunia dan akhirat.

Salah satu cara memanfaatkan waktu dengan bijak adalah dengan membuat prioritas. Islam mengajarkan umatnya untuk mendahulukan hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat. Misalnya, melaksanakan shalat tepat waktu, menuntut ilmu, atau membantu orang lain. Dengan memiliki prioritas yang jelas, seseorang dapat menghindari pemborosan waktu pada hal-hal yang tidak berguna.

Selain itu, Islam juga mengajarkan disiplin dalam mengatur waktu. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat disiplin dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Beliau memiliki jadwal yang teratur untuk ibadah, bekerja, istirahat, dan bersosialisasi. Dengan meneladani sikap disiplin ini, umat Islam dapat memaksimalkan penggunaan waktu tanpa merasa terbebani.

Memanfaatkan waktu dengan bijak juga berarti menghindari perilaku yang merugikan, seperti malas, menunda-nunda pekerjaan, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Islam sangat menekankan pentingnya menghindari sifat malas karena hal tersebut dapat menghambat seseorang dari meraih keberhasilan. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk selalu bersemangat dan produktif dalam setiap kesempatan.

Dalam konteks modern, memanfaatkan waktu dengan bijak juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi secara positif. Misalnya, menggunakan gadget untuk menuntut ilmu, berkomunikasi dengan keluarga, atau mencari rezeki yang halal. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi harus tetap seimbang dan tidak mengganggu kewajiban ibadah serta interaksi sosial.

Islam mengajarkan bahwa waktu adalah modal kehidupan yang tidak boleh disia-siakan. Setiap detik yang berlalu adalah tanggung jawab yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, memanfaatkan waktu dengan bijak bukan hanya sekadar anjuran, tetapi juga kewajiban bagi setiap muslim. Dengan memahami nilai waktu dan mengisinya dengan kebaikan, seseorang dapat meraih keberkahan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved