Sumber foto: Canva

Bagaimana Cara Mengeluarkan Zakat untuk Penghasilan Bulanan?

Tanggal: 26 Feb 2025 20:20 wib.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat tertentu. Di antara jenis zakat yang ada, zakat penghasilan bulanan menjadi salah satu yang paling sering diabaikan oleh banyak orang. Padahal, zakat ini memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membersihkan harta yang kita miliki. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengeluarkan zakat untuk penghasilan bulanan secara tepat.

Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dalam satu bulan. Besar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2.5% dari total penghasilan yang diterima. Namun, sebelumnya perlu dipastikan bahwa penghasilan bulanan tersebut telah mencapai nisab atau batas minimum yang ditentukan. Nisab zakat penghasilan sebesar 85 gram emas atau setara dengan nilai uang yang telah ditentukan.

Langkah pertama dalam mengeluarkan zakat penghasilan bulanan adalah menghitung total penghasilan. Total penghasilan harus mencakup semua sumber pendapatan, baik dari gaji, usaha sampingan, maupun sumber keuangan lainnya. Mencatat setiap pemasukan selama sebulan akan memudahkan Anda dalam melakukan perhitungan.

Setelah mengetahui total penghasilan bulanan, langkah selanjutnya adalah menghitung zakat yang harus dikeluarkan. Misalkan, jika total penghasilan Anda dalam sebulan adalah Rp 5.000.000, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 2.5% dari jumlah tersebut. Untuk menghitungnya, Anda dapat menggunakan rumus sederhana: 

Zakat = (Total Penghasilan x 2.5) / 100

Dengan total penghasilan Rp 5.000.000, maka pajak yang harus dikeluarkan adalah:

Zakat = (5.000.000 x 2.5) / 100 = Rp 125.000

Jadi, jumlah zakat penghasilan bulanan yang perlu Anda bayarkan adalah Rp 125.000.

Setelah menghitung jumlah zakat yang harus dikeluarkan, langkah berikutnya adalah memilih cara penyaluran zakat. Anda dapat menyalurkan zakat tersebut melalui berbagai lembaga resmi yang mengelola zakat, termasuk Badan Amil Zakat (BAZ) di daerah Anda. Lembaga-lembaga ini akan memastikan bahwa zakat yang Anda berikan bisa sampai kepada mereka yang berhak menerima, seperti fakir miskin, anak yatim, atau masyarakat yang membutuhkan.

Namun, jika Anda ingin menyalurkan zakat secara langsung kepada individu atau kelompok yang Anda kenal, itu juga diperbolehkan. Pastikan bahwa penerima zakat benar-benar memenuhi kriteria sebagai mustahik (penerima zakat) agar zakat yang Anda keluarkan benar-benar memberikan manfaat.

Penting untuk mencatat pengeluaran zakat tersebut dalam catatan keuangan Anda. Dengan cara ini, Anda tidak hanya memenuhi kewajiban agama tetapi juga dapat melacak seberapa banyak zakat yang telah Anda bayarkan setiap bulannya. Hal ini akan membantu Anda dalam melakukan perencanaan keuangan dan memastikan bahwa Anda tidak melewatkan kewajiban zakat di bulan-bulan berikutnya.

Selain itu, pahala dari menunaikan zakat tidak hanya akan bermanfaat untuk penerima, tetapi juga akan kembali kepada kita sebagai pemberi. Mengeluarkan zakat secara rutin akan membantu membersihkan harta dan memberikan keberkahan dalam penghasilan yang kita dapatkan.

Maka dari itu, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan penghasilan bulanan mereka dan tidak melupakan kewajiban zakat. Dengan memahami cara dan langkah tersebut, Anda tidak hanya beribadah tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Mari tunaikan zakat penghasilan bulanan kita dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved