Sumber foto: Canva

Bagaimana Ajaran Islam tentang Bersyukur dalam Segala Kondisi?

Tanggal: 26 Jan 2025 11:24 wib.
Tampang.com | Syukur adalah salah satu ajaran Islam yang sangat dianjurkan dan memiliki kedudukan penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam Al-Qur'an dan hadis, syukur disebutkan berkali-kali sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Ajaran syukur dalam Islam tidak hanya terbatas pada saat menerima kebahagiaan atau kemudahan, tetapi juga dalam menghadapi kesulitan dan ujian hidup. Ini menunjukkan bahwa syukur adalah sikap yang harus dimiliki dalam segala kondisi.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'" (QS. Ibrahim: 7). Ayat ini menjelaskan bahwa syukur bukan sekadar ucapan, tetapi juga tindakan yang mencerminkan pengakuan atas segala karunia Allah. Dengan bersyukur, seorang Muslim mengakui bahwa segala sesuatu yang dimilikinya berasal dari Allah, baik itu kesehatan, rezeki, keluarga, maupun kesempatan untuk beribadah.

Ajaran syukur dalam Islam juga mengajarkan bahwa setiap kondisi, baik senang maupun susah, adalah ujian dari Allah. Ketika seseorang berada dalam kondisi senang, syukur menjadi cara untuk mengingat bahwa kebahagiaan tersebut adalah anugerah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Sementara itu, dalam kondisi sulit, syukur menjadi bentuk ketawakalan dan keyakinan bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya. Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Semua urusannya adalah baik. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan itu juga baik baginya." (HR. Muslim).

Syukur dalam Islam tidak hanya diungkapkan melalui lisan, tetapi juga melalui perbuatan. Seorang Muslim yang bersyukur akan menggunakan nikmat yang diberikan oleh Allah untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti beribadah, membantu sesama, dan berbuat kebaikan. Misalnya, ketika diberi rezeki yang melimpah, syukur diwujudkan dengan membayar zakat, sedekah, atau membantu orang yang membutuhkan. Dengan demikian, syukur menjadi bentuk ibadah yang menghubungkan manusia dengan Allah dan sesama manusia.

Selain itu, ajaran syukur dalam Islam juga mengajarkan untuk selalu melihat ke bawah dalam hal duniawi dan melihat ke atas dalam hal ibadah. Artinya, seorang Muslim diajarkan untuk tidak merasa kurang terhadap apa yang dimiliki orang lain, tetapi fokus pada nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Hal ini membantu seseorang untuk menghindari sifat iri dan tamak, yang dapat merusak hati dan hubungan dengan sesama.

Dalam kehidupan sehari-hari, syukur juga dapat diwujudkan dengan menjaga kesehatan, memanfaatkan waktu dengan baik, dan menghargai setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah. Misalnya, ketika diberi kesehatan, seorang Muslim dapat bersyukur dengan menjaga tubuhnya dari hal-hal yang merusak dan menggunakan energinya untuk beribadah dan berbuat kebaikan.

Ajaran syukur dalam Islam juga mengajarkan bahwa setiap nikmat, sekecil apa pun, harus dihargai. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu mengucapkan "Alhamdulillah" sebagai bentuk syukur atas segala nikmat yang diterima. Ucapan ini tidak hanya sekadar kalimat, tetapi juga pengakuan bahwa segala puji hanya milik Allah.

Dengan memahami ajaran syukur dalam Islam, seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Syukur membantu seseorang untuk selalu merasa cukup dan menghargai setiap momen dalam hidup, baik itu momen bahagia maupun sulit. Ini adalah salah satu cara Islam mengajarkan umatnya untuk mencapai kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved