Sumber foto: Canva

Apakah Boleh Shalat dengan Celana Ketat?

Tanggal: 25 Apr 2025 11:31 wib.
Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Pelaksanaan shalat tidak hanya berkaitan dengan niat dan kekhusyukan, tetapi juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan pakaian yang dikenakan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apakah boleh shalat dengan celana ketat?" Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami beberapa aspek terkait dengan syarat pakaian yang sesuai untuk shalat.

Dalam Islam, ada beberapa ketentuan mengenai pakaian yang harus dikenakan saat shalat. Salah satu syarat utamanya adalah pakaian yang menutupi aurat. Untuk laki-laki, aurat yang harus ditutupi adalah bagian antara pusar hingga lutut. Sedangkan untuk perempuan, auratnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan demikian, dalam konteks ini, celana ketat yang dikenakan seharusnya tidak mengakibatkan aurat terbuka atau terlihat, baik dari segi bentuk maupun ukuran.

Ada beberapa pandangan mengenai celana ketat dalam konteks shalat. Dari sisi kenyamanan, celana ketat dapat memberikan kemudahan gerakan saat beribadah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apakah celana tersebut benar-benar memenuhi syarat sebagai pakaian shalat yang baik. Salah satunya adalah apakah celana ketat tersebut transparan atau tidak. Jika celana tersebut terbuat dari bahan yang tipis sehingga menunjukkan lekuk tubuh, maka itu dapat menimbulkan ketidakpantasan dalam melaksanakan shalat.

Dari segi syarak, penggunaan celana ketat juga perlu diperhatikan dari aspek bahan yang digunakan dalam pembuatan celana tersebut. Apakah celana tersebut terbuat dari bahan yang sopan dan tidak mengundang perhatian terhadap diri kita sendiri. Pakaian yang terlalu ketat atau terlalu mencolok tentu tidak dibenarkan dalam syarat berpakaian untuk shalat. Dalam kitab-kitab fiqih, ada penjelasan yang menegaskan bahwa pakaian shalat sebaiknya longgar dan tidak menunjukkan bentuk tubuh yang berlebihan.

Hal lain yang perlu diingat adalah sikap kita saat melaksanakan shalat. Ketika seseorang mengenakan celana ketat, bisa jadi ada perasaan tidak nyaman saat beribadah. Ketidaknyamanan ini tentunya dapat mengganggu kekhusyukan saat shalat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memilih pakaian yang memberikan kenyamanan dan memudahkan dalam melaksanakan gerakan shalat tanpa terganggu.

Beberapa ulama menyarankan agar kita mengenakan pakaian yang lebih longgar dan tidak terlalu ketat saat menjalankan ibadah shalat agar kita dapat berfokus sepenuhnya pada tuntunan-Nya. Hal ini juga berlaku untuk para perempuan yang mengenakan celana ketat. Jika celana ketat itu dirasa tidak menutup aurat dengan baik atau mengundang perhatian, maka sebaiknya dihindari.

Berpakaian dalam konteks shalat merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap umat Muslim. Pilihan celana, termasuk celana ketat, dapat memberikan gambaran tentang pemahaman kita terhadap konsep kesopanan dan penghayatan kita terhadap ajaran agama. Dalam banyak hal, nilai kesopanan lebih diutamakan dibandingkan dengan tren mode yang mungkin mengabaikan aspek-aspek tersebut. 

Sebelum melaksanakan shalat, ada baiknya meninjau kembali pakaian yang akan dikenakan, termasuk jenis celana yang dipilih. Dengan demikian, kita dapat rigor dalam beribadah dan menjaga kesan baik dalam menjalankan tuntunan agama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved