Sumber foto: Canva

Apakah Berbuka dengan Kurma Wajib dalam Islam?

Tanggal: 23 Feb 2025 12:18 wib.
Tampang.com | Berbuka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu umat Islam, terutama saat bulan Ramadhan. Setelah seharian menahan lapar dan haus, saatnya untuk menikmati hidangan yang menyehatkan. Salah satu yang umum dijadikan pilihan untuk berbuka adalah kurma. Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat Islam, apakah berbuka dengan kurma wajib? Mari kita telaah lebih dalam.

Tradisi berbuka puasa dengan kurma sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi Muhammad bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah ia berbuka dengan kuah (air) atau kurma, karena keduanya berkah." Dari hadis ini, kita bisa melihat bahwa berbuka dengan kurma memiliki nilai spiritual dan simbolis yang tinggi. Namun, kata "wajib" tidak tepat jika hanya merujuk pada kurma sebagai satu-satunya pilihan.

Dalam agama Islam, hal-hal yang diwajibkan biasanya memiliki konsekuensi hukum yang jelas. Misalnya, shalat lima waktu, puasa Ramadhan, dan zakat. Berbuka puasa dengan kurma tidak memiliki konsekuensi hukum yang sama. Oleh karena itu, berbuka dengan kurma tidaklah wajib. Sebagaimana diketahui, ada banyak jenis makanan dan minuman yang bisa dijadikan pilihan saat berbuka puasa. 

Namun, alasan mengapa kurma seringkali dijadikan pilihan utama untuk berbuka cukup beragam. Pertama, kurma kaya akan nutrisi. Kurma mengandung gula alami, serat, mineral, dan vitamin yang dapat membantu memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Dengan mengonsumsi kurma, tubuh bisa lebih cepat beradaptasi kembali setelah melewati waktu puasa yang panjang. 

Kedua, secara tradisional, berbuka dengan kurma menjadi simbol mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Umat Islam memiliki keinginan untuk melaksanakan sunnah tersebut sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi dan untuk mendapatkan pahala. Dalam beberapa kultur, berbuka dengan kurma menjadi bagian dari rutinitas bersama keluarga. Hal ini menciptakan suasana kehangatan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa.

Ketiga, kurma juga dikenal sebagai sumber energi yang cepat. Makanan ini dapat diserap dengan cepat oleh tubuh dan memberikan dorongan energi yang diperlukan setelah berpuasa. Banyak orang merasa bahwa mengawali berbuka dengan kurma dapat membantu mereka untuk lebih siap menikmati makanan lainnya setelahnya. Dengan cara ini, kurma menjadi pilihan ideal untuk memulai berbuka.

Meski tidak wajib, banyak umat Islam yang tetap memilih kurma untuk berbuka. Namun, penting untuk dicatat bahwa jika kurma tidak tersedia, berbuka dengan makanan lain juga diperbolehkan. Islam mengajarkan fleksibilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berbuka puasa. Pilihan untuk berbuka bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap individu.

Ada kalanya, berbuka dengan kurma juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan gizi dan kesehatan. Dengan variasi makanan yang sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, kita bisa mendapatkan pola makan yang seimbang. Kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam agama Islam, dan menjaga kesehatan tubuh juga merupakan bagian dari menjaga ibadah.

Namun, jika berbicara tentang tradisi dan makna di balik berbuka dengan kurma, hal ini mengandung nilai yang tidak bisa dianggap sepele. Momen berbuka menjadi sebuah waktu yang sakral, tidak hanya untuk mengisi perut yang kosong tetapi juga untuk mengingat tentang hikmah puasa itu sendiri. Saat berbuka dengan kurma, umat Islam diingatkan akan pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan dan nilai-nilai spiritual lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved