Apa yang Dimaksud dengan Qana’ah dalam Islam dan Bagaimana Cara Meraihnya?
Tanggal: 28 Jan 2025 12:06 wib.
Tampang.com | Qana’ah adalah konsep penting dalam Islam yang sering diartikan sebagai rasa cukup atau kepuasan hati terhadap apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kata "qana’ah" berasal dari bahasa Arab yang berarti merasa puas dan menerima dengan ikhlas segala ketentuan Allah. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, qana’ah mengajarkan umat Muslim untuk tidak serakah, tidak iri hati, dan selalu bersyukur atas nikmat yang telah diterima.
Maksud qana’ah dalam Islam bukan berarti seseorang berhenti berusaha atau tidak memiliki ambisi. Sebaliknya, qana’ah adalah sikap mental yang membuat seseorang tetap bersemangat dalam berusaha, namun tidak merasa gelisah atau kecewa jika hasil yang didapat tidak sesuai harapan. Qana’ah mengajarkan kita untuk menerima takdir dengan lapang dada, karena segala sesuatu yang terjadi sudah menjadi ketetapan Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan sungguh, jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7). Ayat ini menunjukkan bahwa qana’ah erat kaitannya dengan rasa syukur. Ketika seseorang merasa cukup dengan apa yang dimiliki, ia akan lebih mudah untuk bersyukur, dan Allah pun akan menambah nikmat-Nya.
Qona’ah juga menjadi salah satu kunci kebahagiaan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya merasa puas (qana’ah) dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim). Hadis ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu terletak pada harta atau materi, melainkan pada rasa syukur dan kepuasan hati.
Lalu, bagaimana cara meraih qana’ah dalam kehidupan sehari-hari? Pertama, tanamkan keyakinan bahwa segala rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Dengan meyakini hal ini, kita akan lebih tenang dan tidak mudah merasa iri atau cemburu terhadap rezeki orang lain. Kedua, perbanyak bersyukur. Syukur adalah kunci utama untuk merasakan qana’ah. Dengan mensyukuri apa yang kita miliki, hati akan merasa lebih tenang dan bahagia.
Ketiga, hindari membandingkan diri dengan orang lain. Setiap manusia memiliki takdir dan jalan hidup yang berbeda-beda. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menimbulkan rasa tidak puas dan gelisah. Keempat, fokus pada kualitas ibadah dan hubungan dengan Allah. Semakin dekat kita dengan Allah, semakin mudah untuk merasakan qana’ah karena kita menyadari bahwa dunia hanyalah sementara.
Kelima, selalu ingat bahwa harta dan materi bukanlah segalanya. Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada ketenangan hati dan kedekatan dengan Allah. Dengan memahami hal ini, kita akan lebih mudah untuk merasa cukup dan puas dengan apa yang kita miliki.
Qona’ah juga mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam hal ini. Meskipun beliau adalah seorang pemimpin, beliau hidup dengan sederhana dan tidak pernah mengejar kemewahan dunia. Sikap ini menunjukkan bahwa qana’ah bukan berarti miskin atau tidak memiliki apa-apa, melainkan merasa cukup dengan apa yang dimiliki.
Dalam Islam, qana’ah adalah salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Dengan memiliki sifat qana’ah, kita akan terhindar dari sifat tamak, serakah, dan iri hati. Selain itu, qana’ah juga akan membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup, karena kita tidak lagi terbelenggu oleh keinginan duniawi yang tidak ada habisnya.