Al A'raf 49: Berbagai Jalan untuk Menjadi Penghuni Surga

Tanggal: 21 Mar 2024 09:23 wib.

“Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah, bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah? (Allah berfirman), Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu tidak pula akan bersedih hati." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 49)


Penghuni A’raf ada yang masuk syurga dan ada yang masuk neraka
Ada yang beruntung dan mendapat rahmat dari Allah, mereka lah yang masuk syurga

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan kelanjutan pembicaraan penghuni A'raf dengan mereka yang tersebut di atas. Ketika pembicaraan ditujukan kepada golongan orang mukmin yang mereka anggap lemah, miskin dan hina dan yang pernah mereka siksa dulu seperti shuhaib, Bilal dan Keluarga Yasir. Lalu diajukan pertanyaan kepada mereka dengan nada mencela dan menghina, "Inikah orang-orang yang kamu katakan dulu, bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat dari Allah, sampai kamu berani bersumpah dan berlagak sombong sambil menghina mereka? Bagaimana kenyataannya sekarang, merekalah yang beruntung dan mendapat rahmat dari Allah, sedang kamu meringkuk dalam neraka menerima segala macam azab dan siksaan Allah. Kemudian sesudah percakapan itu, Allah mempersilahkan penghuni A'raf masuk ke dalam surga, sesudah tertahan sementara di tempat yang bernama A'raf itu. Allah mempersilahkan, "Masuklah ke dalam surga, kamu tidak usah merasa takut dan sedih di dalamnya. Begitulah keadaan orang-orang yang durhaka dan sombong semasa hidup di dunia, mereka di akhirat akan dihina dan dicela bukan saja oleh penghuni surga, tetapi juga oleh penghuni A'raf yang menunggu keputusan dari Allah untuk masuk ke dalam surga.


Berbagai jalan menuju syurga:

Jalan ke surga itu ada dua macam. Ada yang mulus tanpa melalui pemeriksaan (bighairi hisab) dan ada pula yang harus melalui pemeriksaan/ hisab. Bahkan, mampir ke neraka dulu meski harus tetap dalam koridor mukmin dan beramal soleh. A’raf pada saat dihisab berat timbangan kebaikan sama dengan berat timbangan keburukannya. 

Allah SWT dalam sebuah hadis qudsi menegaskan, “Telah Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh, sesuatu yang (keindahannya) belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah tergerak pikiran/khayalan hati manusia.” (HR. Muslim).

3 Syarat untuk Menjadi Penghuni Surga:

Di hadis lain, Rasulullah SAW juga menjelaskan kreteria atau syarat dari hamba yang saleh, penghuni surga dengan jalan mulus. Hadis riwayat Muslim itu mensyaratkan tiga hal.

1. Afsyaus salam (menyebarkan salam).

Selain bermakna sering mengucapkannya, juga bermakna pada sikap dan perbuatan yang membawa pada kedamaian, kerahmatan, dan keberkahan.

2. ith'amuth tha'am (memberi makan orang yang memerlukannya)

yaitu fuqaha wal masakin, baik makanan itu berasal dari dirinya sendiri atau sekedar menyalurkan makanan orang lain.

3. shalatul lail wannaasun yanamun (shalat malam di saat orang lain sedang tidur).

Shalat itu adalah shalat tahajjud yang mengantarkan untuk berkomunikasi langsung kepada Allah dan mendoakan bagi keselamatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas di dunia ini dan akhirat kelak.

Di tengah malam itulah ada waktu mustajabatu do’a (terkabulnya do’a), karena saat itu Allah sendiri yang menyaksikan hamba-hamba-Nya ber-munajat.

Ketiga hal tersebut selayaknya dilakukan secara kontinyu, bukan temporer karena terhalang keperluan duniawi. Sebab, amalan yang sangat dicintai Allah adalah karena keajegannya (dawamuha).

Hal seperti itulah yang dicontohkan Rasulullah SAW sebagaimana seringkali beliau bersabda bahwa Allah mencintai amalan yang kontinyu meski sedikit. Allah kurang menyukai hamba-Nya yang beramal tak menentu kendati ketika beramaal soleh dalam jumlah banyak.

Insya Allah dengan melaksanakan ketiga hal tersebut kita akan dapat menapak jalannya orang-orang saleh, mereka yang akan menempuh perjalanan ke surga dengan mulus.

Selama masa penantian di alam dunia ini, mereka yang tergolong orang-orang saleh adalah manusia yang dibutuhkan untuk membawa kepada keamanan, keberkahan, dan kedamaian.

رَبَّنَاۤ اٰمَنَّا فَا غْفِرْ لَـنَا وَا رْحَمْنَا وَاَ نْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.”
(QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 109)
Copyright © Tampang.com
All rights reserved