Akikah Bayi atau Kurban, Mana yang Harus Didahulukan?

Tanggal: 28 Mei 2025 23:18 wib.
Dalam ajaran Islam, ketika seseorang dikaruniai kelahiran seorang bayi, ada anjuran yang kuat bagi orangtuanya untuk melaksanakan akikah. Akikah, seperti yang dilansir dari laman NU Online, merujuk pada penyembelihan hewan yang dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. 

Hewan yang biasanya disembelih untuk akikah memiliki ketentuan yang sama dengan hewan yang digunakan dalam ibadah kurban pada saat Idul Adha, baik dari segi jenis, usia, maupun harus bebas dari cacat. Untuk bayi laki-laki, umat Islam dianjurkan untuk menyembelih dua ekor kambing atau domba, sedangkan untuk bayi perempuan cukup satu ekor. 

Namun, karena keduanya adalah ibadah yang melibatkan penyembelihan hewan, ada pertanyaan yang sering muncul di kalangan orangtua, yaitu mana yang sebaiknya didahulukan, antara akikah atau kurban?

Mari kita lihat lebih dalam mengenai keduanya. Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Zulhijah, dan hari ini merupakan hari yang sangat penting bagi umat Muslim. Pada hari tersebut, umat Islam disarankan untuk berkurban sebagai bentuk ungkapan syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT serta sebagai pengakuan ketaatan hamba kepada Sang Pencipta. 

Ibadah kurban memiliki status sunah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan bagi setiap umat Islam yang memiliki kemampuan. Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah melewatkan ibadah ini sejak ditetapkan sampai akhir hayatnya. Pendapat mengenai hukum kurban dikemukakan oleh berbagai ulama. Imam Malik dan Imam al-Syafi'i sepakat bahwa kurban adalah sunah muakkad, sementara Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa kurban adalah wajib bagi mereka yang mampu. 

Di sisi lain, akikah juga memiliki hukum yang penting. Akikah dianggap sebagai hak anak atas orangtuanya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, penyembelihan akikah adalah sunah muakkad yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran si bayi. Hadis tersebut menjelaskan bahwa “seorang bayi itu digadaikan dengan akikahnya; akikah itu disembelih pada hari ketujuh, pada hari itu pula bayi diberi nama dan rambutnya dipotong.” 

Meskipun begitu, para ulama menyepakati bahwa pelaksanaan akikah tidak harus dilakukan tepat pada hari ketujuh. Jika ada halangan, akikah bisa dilaksanakan pada hari ke-14 atau ke-21 setelah kelahiran. Dengan demikian, orangtua memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan akikah sesuai dengan kondisi yang ada.

Selain itu, ada perbedaan jelas dalam waktu pelaksanaan antara kurban dan akikah. Akikah dianjurkan dilakukan pada rentang waktu yang lebih luas, yaitu dalam tujuh hari setelah kelahiran, sedangkan kurban hanya boleh dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik, yakni tiga hari setelahnya.

Lantas, jika dihadapkan pada keputusan, mana yang lebih baik untuk didahulukan antara akikah dan kurban? Jawabannya bergantung pada situasi dan kondisi. Misalnya, jika sudah mendekati Hari Raya Idul Adha, lebih baik jika orangtua memilih untuk melaksanakan kurban terlebih dahulu.

Ada juga pertanyaan umum yang muncul di kalangan orangtua mengenai kelayakan untuk melaksanakan kurban sebelum mengerjakan akikah. Jawabannya adalah boleh. Hal ini karena akikah dan kurban memiliki makna dan tujuan yang berbeda, meskipun sama-sama melibatkan penyembelihan hewan. Akikah merupakan ungkapan rasa syukur atas kelahiran, sedangkan kurban adalah bentuk ibadah yang ditujukan kepada Allah SWT pada waktu tertentu. 

Dengan pemahaman ini, para orangtua dapat lebih jelas menentukan prioritas pelaksanaan akikah dan kurban sesuai kebutuhan dan kondisi mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved